Jumat 06 Aug 2021 09:56 WIB

Ini Cara Prodi Teknik Elektro Tingkatkan Kualitas Kurikulum

Seiring berjalan waktu, kurikulum yang diterapkan semakin berkembang

 Kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melaksanakan kegiatan webinar yang bertema “Review Kurikulum Program Studi Teknik Elektro”, Kamis (29/7).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melaksanakan kegiatan webinar yang bertema “Review Kurikulum Program Studi Teknik Elektro”, Kamis (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurikulum memegang kedudukan kunci suatu lembaga pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi, dan proses pendidikan. Hal itu yang pada akhirnya menentukan macam dan kualitas lulusan suatu lembaga.

Seiring berjalannya waktu, kurikulum yang diterapkan pada institusi pendidikan juga semakin berkembang dan mengalami perubahan. Seperti yang tengah menjadi perbincangan saat ini yaitu mengenai Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Baca Juga

Dalam menanggapi perubahan kurikulum Kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melaksanakan kegiatan webinar yang bertema “Review Kurikulum Program Studi Teknik Elektro”, Kamis (29/7). Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari divisi kurikulum Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) yaitu Dr. Eng. Nining Purwasih, yang juga merupakan Kepala Program Studi Teknik Elektro Universitas Lampung, Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas BSI dan Kaprodi Sistem Informasi, serta Dekan Fakultas Teknik dan Informatika yaitu Dr. Didi Rosiyadi.

Didi dalam sambutannya menyampaikan, mutu kurikulum dapat mempengaruhi lulusan yang siap terjun ke dunia kerja. “Review kurikulum ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kurikulum prodi teknik elektro sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja dan mampu membangun lapangan kerja serta dapat berkontribusi dalam hal penelitian,” tutur Didi, dalam siaran persnya.

Menurut Suryanto, selaku Kaprodi Teknik Elektro, Merdeka Belajar/kemerdekaan belajar-kampus merdeka adalah upaya memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi. Dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit, serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai. MBKM ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kurikulum pendidikan.

“Saat ini kurikulum yang sedang digunakan telah sesuai dengan Kerangka Kualifkasi Nasional Indonesia (KKNI) dan berbasis Outcome-Based Education (OBE),” pungkasnya.

Sementara itu, Nining menyampaikan bahwa dalam MBKM mahasiswa memiliki kebebasan untuk menentukan mata kuliah yang akan diambil. “Dalam kampus merdeka mahasiswa berkesempatan untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil yang bertujuan untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja,” tutup Nining.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement