Kamis 05 Aug 2021 15:12 WIB

Ibu Hamil Positif Covid-19 Dikarantina Terpusat

Selama bulan Juni, tercatat lebih dari 20 ibu hamil yang meninggal dunia akibat Covid

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Mas Alamil Huda
Ibu hamil rentan terpapar covid. Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ibu hamil rentan terpapar covid. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk menurunkan tingkat kematian ibu hamil yang terpapar Covid-19, Pemkab Banyumas melakukan upaya tertentu. Salah satunya dengan menempatkan para ibu hamil tersebut di tempat karantina khusus.

''Semua ibu hamil yang positif Covid-19, ditempatkan di tempat karantina terpusat, di Hotel Tiara Purwokerto,'' jelas Bupati Achmad Husein, Kamis (5/8).

Dia menyebutkan, dengan menempatkan para ibu hamil positif Covid-19 di lokasi terpusat, maka pemantauan kondisi kesehatan mereka bisa lebih cermat dilakukan. Misalnya bila kondisi ibu hamil yang awalnya hanya mengalami gejala ringan, bila kemudian menuju arah memburuk, akan bisa segera dilarikan ke rumah sakit.

''Kecepatan penanganan terhadap pasien Covid 19, menjadi salah satu kunci utama penanganan pasien Covid-19. Dengan penanganan medis yang lebih dini, diharapkan kondisi ibu hamil yang mengalami gejala sedang bisa dicegah agar tidak menjadi buruk. Jangan sampai terjadi fatality case,'' katanya.

Husein mengakui, salah satu alasan pemusatan tempat karantina ibu hamil positif Covid-19 ini dilakukan mengingat angka kematian ibu hamil yang cukup tinggi. Selama bulan Juni, tercatat lebih dari 20 ibu hamil yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Demikian juga dengan kasus positif pada ibu hamil, dia menyebutkan, kasusnya cukup banyak. ''Kemarin, ada delapan orang ibu hamil yang menjalani karantina di Hotel Tiara. Sekarang tinggal enam,'' jelasnya.

Dengan kebijakan ini, maka seluruh ibu hamil di Kabupaten Banyumas yang positif Covid-19 namun memiliki gejala ringan, akan ditempatkan di tempat karantina Hotel Tiara. Tidak ditempatkan di tiga tempat karantina lain di Baturraden.

Husein juga menyatakan, Dinkes Banyumas melalui puskesmas di kecamatan juga akan memantau lebih intensif kondisi ibu hamil di seluruh Kabupaten Banyumas. Bahkan dalam beberapa hari ke depan, akan melakukan swab antigen massal pada para ibu hamil.  ''Kalau dari hasil tes ternyata positif dan bergejala, ya kita bawa ke tempat isolasi di Hotel Tiara,'' katanya.

Terkait dengan banyaknya kasus kematian akibat Covid-19, saat ini cukup banyak anak-anak di Kabupaten Banyumas yang menjadi anak yatim karena orang tuanya meninggal. Antara lain, seperti yang tercatat di kantor Kecamatan Sumpiuh.

Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto menyebutkan, sejak Januari hingga Juli 2021, tercatat ada sekitar 20 anak yatim, piatu, dan yatim piatu, karena salah satu atau kedua orang tuanya meninggal akibat Covid-19. ''Itu yang tercatat. Yang tidak tercatat, mungkin lebih dari itu karena kita tidak mendata secara khusus,'' katanya.

Sedangkan usia anak yang ditinggalkan orang tuanya, cukup beragam. Ada yang sudah berusia belasan tahun, namun ada juga yang masih 2-3 tahun. ''Anak-anak yatim yang orang tuanya meninggal akibat Covid 19 ini, tersebar di hampir seluruh  desa di wilayah Kecamatan Sumpiuh.'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement