Kamis 05 Aug 2021 15:00 WIB

Selama Kuartal II 2021, Sektor Pertanian Tumbuh Paling Kecil

Rendahnya pertumbuhan pertanian mencerminkan ekonomi Indonesia tumbuh belum normal

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Petani membuat garis penanda untuk penanaman bibit padi di Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (29/7/2021). Kementerian Pertanian menyebutkan daya serap sektor pertanian atas Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2021 ini cukup baik dengan pertumbuhan mencapai lebih dari 40 persen.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Petani membuat garis penanda untuk penanaman bibit padi di Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (29/7/2021). Kementerian Pertanian menyebutkan daya serap sektor pertanian atas Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2021 ini cukup baik dengan pertumbuhan mencapai lebih dari 40 persen.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lapangan usaha sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan mendapatkan angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) terkecil selama kuartal II 2021 dari 16 sektor lapangan usaha yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik.

Kepala BPS, Margo Yuwono, menyampaikan, sektor pertanian pada kuartal II tahun ini hanya mampu tumbuh 0,38 persen secara year on year (yoy). Angka itu jauh lebih kecil dari pertumbuhan pada kuartal I tahun ini yang mencapai 3,33 persen.

Tercatat, hanya sektor pertanian yang mendapatkan pertumbuhan di bawah 1 persen disaat sektor lapangan usaha lainnya paling tumbuh di atas 2 persen.

Margo mengatakan, rendahnya pertumbuhan sektor pertanian juga menjadi salah satu faktor yang mencerminkan  pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II belum normal meski kembali pada level positif.

Diketahui, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat 7,07 persen secara yoy. Meski angka pertumbuhan melesat, Margo menilai, pertumbuhan tersebut belum pada kondisi normal seperti sebelum masa pandemi Covid-19.

"Lapangan usaha sektor pertanian, perdagangan, dan industri yang biasanya menjadi penyerap terbanyak lapangan pekerjaan juga menjadi sektor yang pertumbuhannya paling kecil," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement