Kamis 05 Aug 2021 13:53 WIB

Pemprov: Usaha Penjualan Daging Beku Jadi Peluang Bisnis

Selama pandemi, terjadi kenaikan 1,17 persen keinginan masyarakat belanja pangan beku

Daging sapi impor yang sudah tidak beku (lumer) di Blok III, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Daging sapi impor yang sudah tidak beku (lumer) di Blok III, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menilai usaha penjualan daging beku menjadi peluang bisnis saat pandemi Covid-19 karena mulai ada peningkatan permintaan dari rumah tangga.

“Selama masa 1,5 tahun mengalami pandemi, terjadi kenaikan 1,17 persen keinginan masyarakat berbelanja pangan beku,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam diskusi peluang “reseller” daging ayam di Jakarta, Kamis (5/8).

Ia menjelaskan data sebanyak 1,17 persen dari jumlah rumah tangga di DKI Jakarta yang mencapai 2.775.900 itu memiliki minat membeli bahan pangan beku saat pandemi salah satunya untuk komoditas daging ayam.

Untuk itu, ia mengharapkan pelaku usaha mikro kecil (UMK) di Jakarta khususnya binaan Dinas KPKP untuk mencermati peluang bisnis tersebut. Saat ini, lanjut dia, Dinas KPKP Jakarta memiliki sekitar 18.700 binaan yang terbagi menjadi tiga bagian usaha, yakni budi daya, olahan, dan sarana prasarana serta saat ini yang berpotensi adalah bisnis “reseller”.

“Pokoknya bagaimana caranya kami untuk membantu pertumbuhan ekonomi karena tidak dipungkiri dengan pandemi ada masyarakat yang kehilangan pekerjaan,” imbuhnya.

Untuk itu, dalam kesempatan diskusi dengan para wirausaha Jakarta atau Jakpreneur itu, Dinas KPKP Jakarta juga mendatangkan salah satu pelaku usaha Pemotongan Ayam Rawa Kepiting William Darma Saputra.

Dengan begitu, diharapkan diskusi tersebut menjadi ajang pertemuan antara calon wirausaha mikro kecil dengan pelaku usaha. Sementara itu, Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas KPKP DKI Jakarta Renova Ida Siahaan menjelaskan di DKI terdapat sembilan rumah pemotongan hewan (RPH), sebanyak enam di antaranya adalah RPH Unggas.

RPH Unggas, lanjut dia, dilaksanakan dengan mekanisme ASUH yakni aman, sehat, utuh dan halal. “Kalau ambil daging ayam ASUH dari RPH itu benar-benar terjamin kualitasnya karena sudah melalui proses sedemikian rupa, diawasi dokter hewan jadi memang kualitas daging sudah bagus,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement