Kamis 05 Aug 2021 09:18 WIB

Efek Samping Makan Kembang Kol yang Jarang Diketahui

Ada beberapa efek rahasia kembang kol yang perlu dipahami sebelum dikonsumsi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Efek samping makan kembang kol yang jarang diketahui (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Efek samping makan kembang kol yang jarang diketahui (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembang kol memiliki nilai tinggi dalam hal nutrisi. Tak hanya rendah kalori dan sumber alami vitamin dan mineral penting seperti vitamin C yang mendukung kekebalan tubuh dan kalsium pembentuk tulang, tapi juga mengandung fitokimia yang baik untuk Anda seperti klorofil.

Kembang kol adalah sayuran yang disukai orang yang ingin menurunkan berat badan berkat kandungan nutrisinya yang tinggi serat dan rendah kalori. Tapi bagi yang lain, ada beberapa efek rahasia dari makan sayuran populer ini yang harus diketahui semua orang sebelum ikut-ikutan. Apa saja itu? Berikut daftarnya seperti dilansir di laman Eat This Not That!, Kamis (5/8):

1. Gas yang berlebihan

Seperti semua sayuran silangan (seperti brokoli dan kubis brussel), kembang kol mengandung gula rafinosa yang kompleks. Gula ini sulit dipecah oleh tubuh manusia, dan pada gilirannya, dia akan dibawa ke usus besar yang tidak tercerna di mana bakteri memfermentasinya, yang menyebabkan kemungkinan gas dan kembung.

2. Rendah risiko terkena kanker tertentu

Kembang kol mengandung antioksidan yang disebut indole-3-carbinol. Antioksidan ini terkait penurunan risiko pengembangan kanker reproduksi pada pria dan wanita (seperti kanker payudara dan kanker prostat ). Komponen lain yang ditemukan dalam kembang kol yang disebut sulforaphane telah dikaitkan dengan penurunan risiko terkena kanker tertentu juga.

2. Penurunan efek dari obat pengencer darah

Kebanyakan orang tahu mengonsumsi makanan yang secara alami mengandung vitamin K harus dipantau saat mengonsumsi obat pengencer darah untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan. Dalam beberapa kasus, mengonsumsi terlalu banyak vitamin K pada jadwal yang tidak konsisten dapat menyebabkan dosis pengencer darah tidak bekerja dengan baik, meningkatkan risiko seseorang mengalami pembekuan darah yang berbahaya.

Sementara sayuran berdaun hijau terkenal sebagai makanan kaya vitamin K, kembang kol juga mengandung nutrisi pendukung pembekuan darah ini. Jika Anda menggunakan pengencer darah, kembang kol dapat menyebabkan efek yang tidak menyenangkan.

3. Alami hipotiroidisme jika Anda kekurangan yodium

Kembang kol mengandung banyak fitonutrien yang menawarkan beberapa manfaat kesehatan yang luar biasa. Namun, salah satu fitonutrien tersebut menghasilkan molekul yang disebut isothiocyanates, yang dapat mengganggu penyerapan yodium pada mereka yang asupan yodiumnya rendah, terutama jika sayuran seperti kembang kol makan dalam jumlah besar.

Namun, jika tidak ada kekurangan yodium, risikonya tampaknya tidak ada. Dalam sebuah penelitian, mereka yang makan 5 ons kubis Brussel yang dimasak (sumber isothiocyanate lainnya) setiap hari selama empat pekan tidak mengakibatkan hipotiroidisme.

4. Merasa kurang lapar

Kembang kol adalah makanan penurun berat badan yang hebat karena rendah karbohidrat, rendah kalori, rendah lemak, dan tinggi serat. Serat sangat penting untuk menurunkan berat badan. Memakannya dalam jumlah cukup dikaitkan dengan peningkatan rasa kenyang. Mungkin ini yang mengakibatkan orang makan lebih sedikit dalam jangka panjang.

5. Memiliki sistem kekebalan yang kuat

Makan satu kembang kol akan memberi Anda empat kali jumlah vitamin C yang disarankan. Karena nutrisi ini terkait dengan dukungan kekebalan, menikmati beberapa kembang kol dalam smoothie jeruk Anda dapat memberi Anda dorongan ekstra yang dibutuhkan tubuh Anda selama dingin dan musim flu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement