Kamis 05 Aug 2021 09:13 WIB

Terjadi Polemik di Perkumpulan Penulis Satu Pena

Polemik perkumpulan Satu Pena

Perkumulan Penulis Satu Pena
Foto: Nasi Tamara
Perkumulan Penulis Satu Pena

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik yang terjadi di Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena semakin memanas, ketika ada sekelompok pihak yang  mengadakan rapat anggota luar biasa. Pihak ini mengaku bahwa rapat luar biasa anggota merupakan hak daripada anggota yang telah disampaikan surat tertulisnya kepada Badan Pengurus Satu Pena.

Akan tetapi disisi lain, Ketua Umum Satupena menyatakan bahwa aktifitas  Rapat Luar Biasa Anggota Satupena illegal, dan sampai saat ini hanya ada satu Organisasi Satupena.

“Oleh karena itu, sampai saat ini belum ada perubahan jadwal RA tersebut. Bila ada pihak-pihak yang mengadakan kegiatan Rapat Luar Biasa Anggota (RLBA) tanggal 1 dan 8 Agustus 2021 sebagaimana beredar, saya tegaskan bahwa aktivitas tersebut illegal (tidak sah). Sampai saat ini hanya ada satu Satupena,” ujar Nasir Tamara melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id (5/8).

Menanggapi hal ini, Robby F. Asshiddiqie menyampaikan bahwa ini ada upaya kudeta yang hendak dilakukan oleh kubu yang mengaku sebagai caretaker rapat luar biasa anggota tersebut. 

“Masalah ini berawal dari adanya permasalahan internal yang berujung kepada mundurnya seseorang. Sejak itu muncul adanya permintaan rapat-rapat dari anggota, yang sebetulnya sudah dibentuk tim untuk mengadakan Rapat Anggota Satupena, yang kemudian akan diselenggarakan pada tanggal 15-16 Agustus 2021 yang akan datang,'' kata Robby yang ditunjuk sebagai Kuasa Hukum Organisasi Perkumpulan Penulis Indonesia.

“Saya ditunjuk bukan untuk gagah-gagahan tapi sebagai penasehat hukum yang membantu Organisasi yang akan menyelenggarakan Rapat Anggota untuk menentukan perjalanan organisasi, lalu sekelompok orang minta diselenggarakan RLBA, Badan Pengurus sudah menyampaikan RLBA belum perlu karena kita juga akan menyelenggarakan Rapat Anggota Satupena dengan agenda yang sama dengan yang diminta," ujar Robby menambahkan.

“Tapi entah kenapa mereka memaksakan diri untuk mengadakan sendiri RLBA ini yang katanya diselenggarakan tanggal 1 Agustus kemarin. Ini berarti satu sisi mereka sudah mantap untuk berseberangan dengan Badan Pengurus dan Organizing Committee Rapat Anggota Satupena”

Robby juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Badan Pengurus telah sesuai dengan Anggaran Dasar, dan Badan Pengurus tidak pernah melalaikan surat permintaan untuk diadakannya RLBA Satupena. “Kalau mereka bersandar pada Pasal 14 Anggaran Dasar, Badan Pengurus kan diberikan waktu 30 hari sebetulnya untuk menyelenggarakan RLBA, itu pun kalau dianggap perlu. Ini belum ada 30 hari mereka langsung frontal mengadakan RLBA sendiri.” 

Tim hukum dari Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Robby F. Asshiddiqie menyatakan Badan Pengurus Perhimpunan Penulis Satupena di bawah Ketua Umum Nasir Tamara dengan Sekretaris Umum Wina Armada dan Bendahara Umum Nasihin Masha tidak benar sudah demisioner seperti diberitakan di beberapa media massa, dan Steering Comittee yang dipimpin Chappy Hakim, dengan anggota antara lain  Ilham Bintang, Azyumardi Azra, Komaruddin Hidayat, Eka Budianta, Andrik Purwosito  telah merekomendasikan agar konggres atau Rapat Umum Anggota tetap diselenggarakan tanggal 15-16 Agustus 2021.

“Organizing Comittee sudah dibentuk dan disempurnakan keanggotaannya dan  sudah bekerja menyelenggarakan Rapat Anggota itu.  Sebelum rapat umum terselenggara dan membuat keputusan, badan pengurus pimpinan Nasir Tamara tetap menjalankan sisa waktu kepengurusannya sampai dengan Badan Pengurus Baru Satupena terpilih di Rapat Anggota yang legal,'' tegas Robby dalam keterangan persnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement