Rabu 04 Aug 2021 23:31 WIB

ISYEF Fasilitasi Rp 150 juta Bagi Peternak di Gunung kidul

Dari program ISYEF Farm, petani Gunung Kidul bisa lakukan pemugaran lingkungan

Peternakan sapi (ilustrasi). Pada awal 2021, Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) menjalin kolaborasi dengan para pengurus Masjid Al-Mujahidin di Desa Petir, Gunung Kidul, Yogyakarta. Dari kolaborasi tersebut, lahirlah ISYEF Farm.
Foto: Humas Kementan
Peternakan sapi (ilustrasi). Pada awal 2021, Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) menjalin kolaborasi dengan para pengurus Masjid Al-Mujahidin di Desa Petir, Gunung Kidul, Yogyakarta. Dari kolaborasi tersebut, lahirlah ISYEF Farm.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada awal 2021, Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) menjalin kolaborasi dengan para pengurus Masjid Al-Mujahidin di Desa Petir, Gunung Kidul, Yogyakarta. Dari kolaborasi tersebut, lahirlah ISYEF Farm. 

Ketua Umum ISYEF Atras Mafazi mengatakan ISYEF Farm diusahakan oleh peternak yang juga pengurus Masjid Al-Mujahidin. Idul Adha 1442 yang terlaksana beberapa waktu lalu merupakan gong dari ISYEF Farm. Para pengurus ISYEF yang membantu pemasaran hewan ternak di Jakarta, berhasil memberikan angin segar bagi para peternak Desa Petir. 

Dari hasil penjualan hewan untuk kurban, para peternak dan masyarakat sekitar Desa Petir Kabupaten Gunungkidul mendapatkan manfaat hingga Rp 150 juta. Dari program ini juga, ISYEF Farm dapat memberikan manfaat untuk pelayanan masjid dan pemugaran lingkungan sekitar. 

“ISYEF Farm yang baru berjalan satu tahun ini bisa memakmurkan masjid dan mensejahterakan masyarakat. Tidak hanya laba bagi para peternak, kegiatan ini memiliki dampak sosial, yakni pengurus masjid yang secara mandiri mampu mendapat biaya yang tidak sedikit untuk membangun dan memakmurkan masjid. Kami berterima kasih kepada perangkat dan warga Desa Petir atas kerja sama yang baik, dan sambutan yang selalu hangat sejak pertama kali kami berkunjung di sana,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Rabu (4/8).

Sementara itu, Pengurus masjid Al-Mujahidin yang juga Peternak yang Ikut dalam Program Isyef Farm Warto mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada ISYEF. “Terima kasih kepada ISYEF yang telah memberikan pengembangan ekonomi bagi masyarakat kami berupa kegiatan ternak sapi dan plasma. 15 orang peternak sukses menjalankan perawatan 50 ekor hewan, dan memiliki pendapatan yang cukup, seperti bapak sumiran yang memperoleh pendapatan sebesar Rp 21 juta dan bapak sairun sebesar  Rp 18 juta,” ungkapnya.

Senada dengan pernyataan Warto, tokoh masyarakat desa petir Gunung Kidul Sumadi, mengungkapkan ISYEF Farm telah memberi kejutan dari sisi ekonomi bagi warga kami. Terima kasih juga telah melaksanakan kurban di tempat kami. Dua dusun yang sebelumnya tidak tersentuh, kini dapat merasakannya nikmatnya daging kurban,” ungkapnya.

Selain pemberdayaan lewat ISYEF Farm, pada momen Idul Adha lalu, ISYEF juga membagikan empat ribu paket daging kurban bagi masyarakat Indonesia di empat provinsi yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan D.I Yogyakarta khususnya di Kabupaten Gunungkidul.

Melihat manfaat nyata yang dari program ISYEF Farm, Koordinator ISYEF Farm, Riski Saputro mengajak lebih banyak partisipasi masyarakat, khususnya pemuda, dapat ikut serta maupun memikirkan inovasi untuk membangkitkan ekonomi masyarakat yang menjadikan masjid sebagai sentra kegiatan ekonomi. “Pemuda punya lebih banyak tenaga dan daya dobrak. Kami yakin, jika makin banyak pemuda terlibat, efek dari kegiatan berbasis masjid akan semakin besar,” ungkap Riski.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement