Rabu 04 Aug 2021 22:45 WIB

Alumni Universitas BSI Jadi Jutawan Gara-gara Makaroni

Puri Hanifah, Alumni Universitas BSI memasarkan produk makaroni Bantet di Tasikmalaya

Puri Hanifah alumni Universitas BSI kampus Tasikmalaya ini, sukses jadi jutawan gara-gara makaroni. Ia menjadi seorang distributor makaroni dengan brand makaroni bantet, cemilan khas Tasikmalaya.
Foto: UBSI
Puri Hanifah alumni Universitas BSI kampus Tasikmalaya ini, sukses jadi jutawan gara-gara makaroni. Ia menjadi seorang distributor makaroni dengan brand makaroni bantet, cemilan khas Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tak terhitung sudah, jumlah alumni atau mahasiswa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang telah menjadi pengusaha dan sukses berwirausaha. Dibalik kesuksesan mereka, tentu saja ada lembaga yang berperan penting mendorong dan membimbing untuk menjadi motor penggerak UMKM di Indonesia. 

Puri Hanifah salah satunya, alumni Universitas BSI kampus Tasikmalaya ini, sukses jadi jutawan gara-gara makaroni. Ia menjadi seorang distributor makaroni dengan brand “makaroni bantet”, cemilan khas Tasikmalaya. Tak tanggung-tanggung, kini ia berhasil meraih omzet puluhan juta hanya dalam sebulan.

Puri mengaku, dalam membangun usahanya, awalnya hanya mampu mengambil 15-30 pcs makaroni dari produsen. Kemudian dijual kembali dengan harga yang relatif terjangkau. Namun, seiring permintaan yang meningkat, ia memberanikan diri mengambil 100 pcs perhari dan mulai mempromosikan ke teman-teman kuliahnya. 

“Awalnya aku bisa disebut sebagai reseller, dari hanya mengambil 30 pcs perhari hingga akhirnya menjadi ratusan pcs perhari. Aku mulai menawarkan dari teman-teman terdekat, hingga masyrakat umum. Alhamdulillah, mereka sangat mendukung dan terus memotivasi agar aku bisa mengambil lebih banyak lagi makaroni bantet,” ujar Puri dalam rilis yang diterima, Selasa (3/8). 

Kini, semangat dan sifat pantang menyerah Puri membuahkan hasil. Ia berhasil menjadi seorang distributor dengan jumlah penjualan sekitar 3000-4000 pcs perhari. Ia juga telah memiliki beberapa karyawan dan reseller sebanyak 20 orang. Lembaga BSI Entrepreneur Center (BEC) sangat membantu Puri dalam memberikan ilmu bisnis dan meningkatkan omzet penjualannya. 

“Tentunya, keberhasilanku saat ini ada bantuan juga dari BEC yang selalu mendukung dan membimbing, bagaimana menciptakan usaha dan bisnis agar terus berkembang. Selain itu, ilmu dan tips yang diberikan BEC sangat bermanfaat untuk meningkatkan omzet penjualan,” katanya. 

Ia terus berproses mengembangkan usahanya, salah satunya dengan terus melakukan promosi baik melalui media sosial maupun marketplace. Menghadapi saingan yang semakin banyak, Puri menerapkan solusi berupa pemberian service excellent kepada para reseller dan konsumen-konsumennya.

“Kunci sukses yang saya terapkan didalam usaha saya yaitu yakin, husnudzon hal baik sama allah, dan yakin orderan membludak terus. Tapi paling utama bisa membanggakan dan membahagiakan orang tua. Rugi itu biasa yang terpenting bukan hanya urusan untung rugi, tapi bagaimana kita mengambil hikmah dan mencari solusi dari setiap masalah,” pesan Puri. 

Fuad Nur Hasan selaku kepala bagian BEC merasa bangga terhadap Puri Hanifah. Kegigihan dan sifat pantang menyerah yang dimiliki oleh Puri, wajib ditiru oleh pengusaha muda lainnya, terutama dari kalangan mahasiswa Universitas BSI.

“Banyak peluang usaha yang bisa menjadikan kita sebagai pengusah. Tidak harus menciptakan sebuah produk baru, cukup menjadi seorang reseller bisa mengantarkan kita menjadi seorang distributor. Puri Hanifah contohnya, gara-gara makaroni bantetnya, Ia berhasil menjadi jutawan dengan omzet puluhan juta perbulan. Saya berharap Puri akan selalu sukses dalam bisnisnya, dan bisnisnya bisa berkembang lebih besar lagi,” tutup Fuad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement