REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Harapan Barcelona untuk memasukkan kontrak Lionel Messi ke La Liga musim 2021/2022 mulai terbuka. Ini setelah La Liga mendapatkan suntikan dana sebesar 3,2 miliar dolar AS (Rp 45,8 triliun) dari CVC Capital Patners. Blaugrana dilaporkan akan mengumumkan kontrak lima tahun Messi besok.
Dilansir dari Forbes, Rabu (4/8), suntikan dana tersebut akan sangat membantu klub-klub di bawah naungan La Liga, terutama klub-klub papan atas Spanyol. Dana investasi tersebut nantinya akan disalurkan ke klub-klub termasuk kepada Barcelona. Hal tersebut dapat membantu Blaugrana untuk membeli pemain baru. Surat kabar Mundo Deportivo melaporkan, Barcelona harus kembali ke jalur setelah mengalami masalah finansial yang rumit.
Sebelumnya Presiden La Liga Javier Tebas menjadi duri bagi Barcelona dengan menuntut agar pengeluaran gaji para pemain Barcelona dibatasi sebelum menyelesaikan kontrak baru Messi. Ia mengatakan La Liga perlu mengontrol keuangan klub. Ia juga menegaskan tidak akan memberikan kelonggaran untuk Barcelona perihal Messi.
“Ini adalah hak yang dimiliki klub dan kami harus menjaga integritas La Liga,” kata Tebas.
“Kami sering harus menjelaskan [kontrol ekonomi] kepada agen dan pemain karena mereka tidak mengetahuinya atau berpikir klub menipu mereka, dan kami harus menjelaskannya dalam beberapa tahun terakhir."
Kendati demikian, ia yakin Messi akan tetap di Spanyol mengingat dia memiliki perjanjian hak siar delapan tahun dengan ESPN. Tebas mengeklaim La Liga perlu menganalisis semuanya secara benar. Ia tak ingin Barcelona memecat seseorang karena alasan ekonomi, tapi setelah itu mengontrak Messi.
“Saat ini saya hanya bisa memberikan pendapat saya, dan anehnya tidak ada tawaran [untuk Messi] dari Manchester City atau Paris Saint-Germain. Saya sangat yakin tidak ada dan pemain ingin bertahan,” ujarnya.
Kontrak lama Messi sudah berakhir pada 30 Juni lalu. Ia dikaitkan dengan sejumlah klub termasuk City dan PSG. Tetapi Barcelona ingin mempertahankannya. Situasi tersebut rumit sebab Barcelona sedang dilanda krisis finansial dan harus memperhatikan anggaran gaji pemain agar tak menyalahi aturan finansial fair play.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
