Rabu 04 Aug 2021 17:37 WIB

IHSG Ditutup Menguat Terkerek Kenaikan Bursa Global

Kenaikan ini seiring positifnya asumsi rilis data ekonomi pada sejumlah negara.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). IHSG ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (4/8).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). IHSG ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Rabu (4/8). Sepanjang hari ini IHSG ditutup menguat 28 poin atau naik 0,46 persen ke level 6.159,03. 

Kenaikan IHSG ditopang oleh sektor keuangan, transportasi, properti, infrastruktur, kesehatan, dan energi yang bergerak positif. Kenaikan IHSG juga diiringi oleh aksi pembelian bersih oleh investor asing sebesar Rp 357 miliar. 

Baca Juga

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut pasar saham Asia mayoritas bergerak menguat. "Hal ini seiring dengan positifnya asumsi rilis data ekonomi pada sejumlah negara dalam pekan ini," tulis riset, Rabu (4/8). 

Apabila mengacu pada Wall Street, kenaikan dipengaruhi oleh naiknya pendapatan perusahaan sebagai dampak dari pemulihan yang terjadi di Amerika Serikat pada semester I 2021. Namun pada satu sisi, investor terlihat berhati-hati tentang kenaikan inflasi dan laporan pekerjaan terbaru Amerika Serikat.

"Data tersebut dinilai dapat menjadikan acuan bagi pasar terhadap kebijakan The Fed dalam melakukan pengurangan pembelian obligasinya," sebut riset.

Dari dalam negeri, Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, pelaku pasar menantikan rilis kinerja keuangan dari emiten yang rencananya akan diumumkan dalam beberapa pekan ke depan. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati realisasi anggaran PEN yang saat ini telah mencapai 41 persen dari pagu anggaran.

Dalam pemaparan dari Kementerian Keuangan, anggaran PEN Kesehatan berpeluang mengalami kenaikan lagi. Hal ini seiringan dengan komitmen pemerintah dalam menangani pandemi guna mendukung akselerasi dari pemulihan. 

Sebelumnya pemerintah telah menaikkan anggaran kesehatan dari Rp 193 triliun menjadi Rp 214 triliun. Pemerintah juga memproyeksikan anggaran Kesehatan dapat mencapai Rp 300 triliun pada tahun ini.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat dengan kenaikan mencapai 0,59 persen. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya MEDC, JPFA, ACES, BBRI, dan INKP. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya TINS, PTPP, ANTM, JSMR, dan TOWR.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement