Rabu 04 Aug 2021 17:04 WIB

Mengenal Lebih Jauh Hepatitis B dan Perawatannya

Orang yang hidup dengan hepatitis B perlu menghindari alkohol dan olahraga teratur.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Mengenal penyakit hepatitis B dan cara merawatnya (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Mengenal penyakit hepatitis B dan cara merawatnya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit hepatitis mengacu pada peradangan hati. Penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk virus, salah satunya adalah virus hepatitis B (HBV) yang menyebabkan infeksi hati hepatitis B.

Dilansir di laman Healthline pada Rabu (4/8), di Amerika Serikat, hepatitis B secara tidak proporsional memengaruhi komunitas Asia. Faktanya, American Liver Foundation memperkirakan hepatitis B berdampak pada satu dari 12 orang Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik.

Bagi sebagian orang, hepatitis B adalah penyakit jangka pendek. Namun pada orang lain penyakit itu bisa berkembang menjadi hepatitis B kronis. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan sirosis atau jaringan parut pada hati, bahkan kanker hati. 

Peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menilai prevalensi hepatitis B di AS antara 2015 dan 2018. Mereka menemukan, prevalensi hepatitis B dulu atau sekarang paling tinggi pada orang dewasa Asia-Amerika (21,1 persen) dibandingkan dengan total populasi orang dewasa (4,3 persen).

Hepatitis B adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Karena itu, vaksinasi memainkan peran penting dalam menurunkan prevalensi hepatitis B di masyarakat Asia.

Banyak orang tertular HBV selama masa bayi. Untuk mencegah hal ini, vaksin hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi di AS.

Tes darah dapat membantu mengetahui apakah Anda sedang atau pernah menderita hepatitis B. Jika saat ini menderita hepatitis B, Anda dapat mencari pengobatan dan juga mengambil langkah-langkah untuk mencegah penularan HBV ke orang lain.

Selain vaksinasi dan pengujian, Anda juga dapat mencegah hepatitis B dengan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko terpajan darah atau cairan tubuh lain yang mungkin mengandung HBV. Beberapa contoh termasuk selalu menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya saat berhubungan seks, tidak berbagi atau menggunakan kembali jarum suntik atau peralatan obat suntik, serta tidak berbagi barang-barang perawatan pribadi seperti sikat gigi dan pisau cukur.

Perawatan yang direkomendasikan untuk hepatitis B tergantung pada jenis hepatitis B yang Anda miliki, apakah akut atau kronis. Tidak ada obat untuk mengobati hepatitis B akut. 

Sebagai gantinya, seorang profesional medis akan merekomendasikan tindakan suportif seperti istirahat, minum banyak cairan, mendapatkan nutrisi yang cukup, dan menghindari alkohol sampai Anda pulih.

Obat antivirus tersedia untuk hepatitis B kronis, meskipun tidak direkomendasikan untuk semua orang. Dokter Anda akan memberi tahu Anda jika Anda cocok untuk obat antivirus.

Orang yang hidup dengan hepatitis B perlu menghindari alkohol, mencoba mengonsumsi makanan seimbang, mendapatkan olahraga teratur, dan mendapatkan vaksinasi untuk hepatitis A, (sedang diuji untuk hepatitis C).

Jika Anda merasa telah terpapar HBV, hubungi profesional medis. Ini penting bahkan jika Anda tidak sepenuhnya yakin bahwa Anda terpapar. Dimungkinkan untuk mencegah hepatitis B jika Anda menerima vaksin hepatitis B atau hepatitis B immune globulin (HBIG) dalam 24 jam paparan. HBIG adalah suntikan yang mengandung antibodi terhadap HBV.

Selain itu, buatlah janji dengan profesional medis jika Anda mengalami gejala hepatitis B, seperti demam, kelelahan, mual atau muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, nyeri sendi, urin gelap, dan menguningnya kulit atau mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement