Rabu 04 Aug 2021 16:56 WIB

ACT DIY Salurkan Paket Pangan ke Porter

Suasana penumpang yang sepi selama pandemi membuat para porter sepi pendapatan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Porter membawa barang milik calon penumpang yang akan naik ke kereta api.
Foto: ARDIANSYAH/ANTARA
Porter membawa barang milik calon penumpang yang akan naik ke kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah kembali memperpanjang PPKM level empat sampai 9 Agustus 2021 karena belum menurunnya laju penambahan kasus positif covid. Kondisi ini tentu saja berdampak kepada masyarakat, terutama dari sektor ekonomi.

Porter atau jasa angkut di stasiun atau terminal jadi salah satu yang merasakan dampaknya. Karenanya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY menyalurkan belasan bantuan paket pangan untuk porter-porter yang ada di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meringankan beban pengeluaran dan sebagai bentuk apresiasi kepada porter karena terus semangat dalam bekerja. Padahal, suasana penumpang yang sepi selama pandemi membuat mereka sepi pendapatan.

Koordinator Porter Stasiun Lempuyangan, Rusdi (61), menyampaikan rasa syukurnya kepada ACT dan donatur-donatur yang telah memberikan bantuan kepada mereka. Ia menuturkan, bantuan itu sangat penting bagi mereka, terutama selama PPKM.

"Sangat sepi mas, bahkan saya harus menjual motor antik kesayangannya untuk bisa menyambung hidup keluarga," kata Rusdi, Rabu (4/8).

Tim Program ACT DIY, Danang Nur Hidayat mengatakan, selama pemberlakuan PPKM mulai 3 Juli–3 Agustus, ACT DIY sudah menyalurkan 300 paket bantuan pangan untuk masyarakat yang isolasi mandiri. Lalu, 500 paket makanan untuk tenaga medis.

Selain itu, ada bantuan berupa paket Hygiene Kit yang disalurkan untuk rumah sakit dan shelter karantina covid. Setelah ini, bantuan 1.000 paket pangan rencananya akan difokuskan kepada pelaku UMKM dan PKL yang ada di Malioboro.

"ACT juga mengajak segenap masyarakat untuk bahu-membahu membantu saudara yang terdampak pandemi di DIY mulai dari sektor kesehatan, pangan hingga ekonomi," ujar Danang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement