Rabu 04 Aug 2021 15:41 WIB

Pemkab Semarang Salurkan Bantuan Gotong Royong ke Warga

Pemkab Semarang telah menyediakan sedikitnya 7.000 paket bahan kebutuhan pokok.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menyerahkan paket beras dan bahan kebutuhan pokok lain kepada driver ojol, di Jalan Ahmad Yani, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (31/7). Selain driver ojol para pedagang PKL juga mendapatkan bantuan yang sama dari Pemkab Semarang.
Foto: Republika/bowo pribadi
Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menyerahkan paket beras dan bahan kebutuhan pokok lain kepada driver ojol, di Jalan Ahmad Yani, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (31/7). Selain driver ojol para pedagang PKL juga mendapatkan bantuan yang sama dari Pemkab Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang kembali menyalurkan ribuan paket bahan kebutuhan pokok ‘Bantuan Gotong Royong’ kepada masyarakat terdampak PPKM Level 4 yang ada di daerahnya, Rabu (4/8).

Kali ini, sebanyak 2.169 paket bahan kebutuhan pokok --sumbangan gotong- royong korporasi maupun pàra pengusaha perorangan di Kabupaten Semarang-- disalurkan Pemkab Semarang kepada berbagai kelompok masyarakat penerima manfaat.

“Mereka terdiri dari para PKL di sejumlah tempat wisata, pekerja di tempàt hiburan, pekerja seni serta relawan,” jelas Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha di sela acara penyerahan bantuan Gotong Royong secara simbolis, di halaman kantor BPBD Kabupaten Semarang, Rabu (4/8).

Menurut bupati, Pemkab Semarang telah menyediakan sedikitnya 7.000 paket bahan kebutuhan pokok, yang berasal dari gotong- royong korporasi maupun pengusaha perorangan di daerahnya guna membantu penanganan dampak pandemi Covid-19, khususnya PPKM Level 4.

Ke-7.000 paket bantuan gotong royong tersebut –sebelumnya—juga telah disalurkan kepada PKL di kawasan Ungaran, para driver ojek online (ojol) dan kelompok masyarakat terdampak yang lain seperti PKL dan operator perahu wisata di obyek wisata Bukit Cinta.

Paket bahan kebutuhan pokok tersebut antara lain berisi beras, minyak goreng, mi instan dan telur ayam. Hari ini bantuan diserahkan kepada para PKL di sejumlah obyek wisata, peker seni, pekerja tempat hiburan serta relawan.

Menurut bupati, dukungan gotong- royong korporasi dan pengusaha perorangan tersebut akan menambah jumlah bantuan selain bantuan sosial yang dianggarkan oleh Pemerintah Pusat dan APBD.

Harapannya tentu akan semakin banyak masyarakat terdampak PPKM level 4 di Kabupaten Semarang yang teringankan dengan adanya bantuan tersebut.

“Sebab --selama PPKM Darurat yang kemudian dilanjutkan dengan PPKM level 4-- perekonomian sangat terdampak oleh pembatasan mobilitas dan berbagai aktivitas masyarakat,” katanya, didampingi Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening dan Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo.

Di lain pihak, Ngesti juga menegaskan, Pemkab Semarang terus berupaya keras menurunkan angka kasus positif Covid-19 di daerahnya. Sampai dengan Selasa (3/8), total kasus aktif sudah menurun hingga 67 persen.

Oleh karena itu, bupati juga meminta agar segenap warga di daerahnya bisa memahami perpanjangan PPKM Level 4 hingga 9 Agustus mendatang, guna membantu mengendalikan penyebaran kasus Covid-19.

Konsekuensi dari pengetatan pembatasan berbagai mobilitas masyarakat tersebut memang menyebabkan kondisi perekonomian warga menjadi menurun.

Namun dengan semangat saling meringankan, kerja sama dan gotong- royong antar komponen masyarakat maupun semua pihak --sampai ke tingkat RT/RW—diharapkan bisa mengatasi problem pandemi Covid-19 di Kabupaten Semarang.

“Seperti yang dilakukan oleh salah satu pengusaha di Kabupaten Semarang --yang bersamaan dengan kegiatan ini-- juga menyerahkan bantuan beras sebanyak 5 ton kepada Pemkab Semarang,” tambah Ngesti.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, hari ini dibagikan 2.169 paket bahan kebutuhan pokok gotong royong.

Selain penyerahan secara simbolis tersebut, BPBD Kabupaten Semarang akan mendistribusikan bantuan tersebut kepada yang berhak menerima.

BPBD juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada kelompok masyarakat PKL, pelaku dan pekerja seni serta kelompok penerima manfaat lainnya di kabupaten Semarang.

Koordinasi dimaksudkan untuk mendapatkan data valid sasaran penerima manfaat. “Sehingga bantuan gtong- royong para pengusaha dan korporasi yang disalurkan melalui Pemkab Semarang tersebut bisa tepat sasaran,” jelas Heru.

Salah satu pengusaha, Reynold Mamangkey mengatakan, siap bekerja sama dengan Pemkab Semarang dalam rangka membantu mengurangi dampak pandemi Covid-19 di bidang sosial ekonomi.

Walaupun para pekerjanya –di obyek wisata Dusun Semilir, Bawen-- terpaksa juga harus libur akibat dampak PPKM level 4, Reynold mengaku siap membantu Pemkab Semarang dalam menangani persoalan warga yang terdampak pengetatan pembatasan mobilitas masyarakat.

 “Kami siap membantu program sosial yang dilaksanakan oleh Pemkab Semarang, guna meringankan masyarakat yang terdampak ” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement