Rabu 04 Aug 2021 15:07 WIB

Pusat Perbelanjaan Non Sembako di Kudus Kini Boleh Buka

Sejumlah pusat perbelanjaan non esensial atau non sembako di Kudus mulai buka lagi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah pengunjung memilih pakaian yang dijual di salah satu pusat belanja di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (7/5/2021).
Foto: YUSUF NUGROHO/ANTARA
Sejumlah pengunjung memilih pakaian yang dijual di salah satu pusat belanja di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (7/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS - Sejumlah pusat perbelanjaan non esensial atau non sembako di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai buka. Toko-toko itu sebelumnya ditutup sejak 3 Juni 2021 saat diberlakukannya penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga diperpanjang menjadi PPKM level 4.

Store Manager Ramayana Mal Kudus Moh Ali Mas'ad mengakui toko tempatnya bekerja baru mulai buka hari ini (4/8). Toko dibuka setelah akses jalan menuju Alun-alun Kudus dibuka sehingga memudahkan pengunjung berkunjung ke Ramayana Kudus.

Baca Juga

Sehari sebelumnya, ia mengaku belum berani buka karena penyekatan masih berlangsung. Pihaknya menunggu kepastian adanya pembukaan penyekatan jalan di beberapa titik yang menjadi akses menuju Ramayana Kudus.

"Kalaupun ada pembukaan penyekatan pada Selasa (4/8) siang, tentunya tidak bisa buka secara mendadak karena harus mempersiapkan diri. Sedangkan jam operasionalnya juga dibatasi hingga pukul 17.00 WIB," ungkapnya pada Rabu (4/8).

Dengan adanya kelonggaran tersebut, Ramayana Mal Kudus berencana melakukan cuci gudang sejumlah produk yang dimiliki sebagai upaya menarik minat pembeli. Akan tetapi tidak ada promosi besar-besaran karena masih masa pandemi dan pengunjung juga dibatasi.

"Maksimal pengunjung yang diperbolehkan sebesar 25 persen. Promosinya pun tidak gencar seperti sebelumnya melalui spanduk maupun selebaran, melainkan cukup melalui media sosial. Dimungkinkan jumlah kunjungan tidak banyak karena pengalaman sebelumnya sehari berkisar 1.000-an orang," ujarnya.

Di saat normal, tingkat kunjungan bisa mencapai 5.000 pengunjung per harinya, terutama saat akhir pekan Sabtu dan Ahad. Sedangkan nantinya diprediksi berkisar 500 hingga 1.000-an pengunjung per harinya. Petugas juga disiagakan untuk memastikan para pengunjung mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Store Manager ADA Swalayan Kudus Setyowati mengakui gerai non sembakonya sudah dibuka kembali tapi jam operasionalnya dibatasi hingga pukul 17.00 WIB. Sedangkan gerai sembako buka lebih lama.

Pengunjung diakui belum pulih seperti sebelumnya karena informasi kelonggaran untuk pusat perbelanjaan mungkin belum diketahui banyak orang, termasuk adanya pembukaan penyekatan akses jalan. Tingkat kunjungan konsumen tahun ini masih lebih rendah dibandingkan tahun 2020 karena ketatnya aturan selama masa pandemi. Selain itu pemulihannya juga belum mencapai 40-an persen dibandingkan sebelum pandemi.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti mengakui sudah mengirimkan surat kepada semua pengelola pusat perbelanjaan. Mulai hari ini (4/8) pusat perbelanjaan sudah boleh buka dengan batasan pengunjung 25 persen untuk non sembako dan jam operasionalnya mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement