Rabu 04 Aug 2021 12:23 WIB

Kasus Kematian Melonjak, Polwan Bantu Pemulasaraan Jenazah

Selain pemulasaraan jenazah, para polwan juga ikut menguburkan jenazah pasien covid.

Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Dedi Prasetyo.
Foto: Dok
Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Dedi Prasetyo.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Sebanyak empat orang polisi wanita dari Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah, turut membantu pemulasaraan jenazah pasien Covid-19. Saat ini, kasus kematian akibat Covid 19, semakin banyak di Rumah Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus, Kota Palangka Raya.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Direktur Samapta Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, pihaknya merasa terpanggil untuk membantu pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 karena pasien yang meninggal cukup banyak. "Kami telah melatih empat orang polwan dalam hal pemulasaraan jenazah. Mereka siap diterjunkan ke lapangan apabila dibutuhkan. Ada 10 polisi pria dan empat polisi wanita yang kami tugaskan untuk membantu pemulasaraanjenazah," kata Jaladri.

Dikatakan, Polda Kalteng selalu menyiagakan personelnya dalam membantu pemerintah dan tenaga kesehatan dalam kegiatan pemulasaraan jenazah. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi agar jangan sampai tenaga medis di setiap rumah sakit di Palangka Raya, tumbang dan terpapar Covid-19 sehingga nantinya akan menyusahkan berbagai kegiatan, baik itu pemulasaraan jenazah serta merawat pasien Covid-19.

"Pada intinya, kapanpun kami selalu siap membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19," beber mantan Kapolresta Palangka Raya itu.

Selain melakukan pemulasaraan jenazah, personel Dit Samapta Polda Kalteng itu juga ikut menguburkan jenazah pasien Covid-19 yang meninggal di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Dengan berbekal ilmu yang sudah diberikan saat pelatihan, pihaknya mempraktikkan, sehingga dengan tujuan membantu tenaga medis yang melakukan pemulasaraan jenazah pasien COVID-19.

"Kita berdoa semoga dalam beberapa hari ini tidak ada lagi warga yang meninggal dunia akibat Covid-19 dan persoalan wabah ini juga segera berakhir," bebernya.

Perwira Polri berpangkat melati tiga tersebut mengimbau kepada masyarakat agar tidak keluar rumah dalam kondisi penyebaran wabah yang sangat tinggi ini. Kendati terpaksa keluar rumah, mereka wajib menerapkan protokol kesehatan seperti perbanyak cuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan yang paling utama adalah menggunakan masker.

"Kunci wabah ini bisa segera berakhir dan memutusnya yakni dengan cara mematuhi prokes dan jangan pernah melanggar apalagi saat berada di luar rumah," demikian Jaladri.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement