Selasa 03 Aug 2021 13:17 WIB

Serapan Tenaga Kerja via PMDN di Jabar Naik Signifikan

Hal itu ikut menarik serapan tenaga kerja secara keseluruhan menjadi 25 persen.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas memindahkan batang rel kereta cepat (ilustrasi). Investasi semester I 2021 di Jawa Barat serap 58 ribu tenaga kerja.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas memindahkan batang rel kereta cepat (ilustrasi). Investasi semester I 2021 di Jawa Barat serap 58 ribu tenaga kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 28,19 triliun pada semester I 2021 sebanyak 4.966 proyek berhasil membuka lapangan kerja bagi 23.622 orang.

Penyerapan tenaga kerja melalui PMDN di Jawa Barat pada periode Januari-Juni 2021 (yoy) mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 120,93 persen. Hal ini mendorong kenaikan penyerapan tenaga kerja secara total yaitu sebesar 24,98 persen.

Baca Juga

"Realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat pada Januari-Juni 2021, mengalami kenaikan sebesar 25 persen," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Noneng Komara, Senin (2/8).

Secara keseluruhan, realisasi investasi PMA dan PMDN adalah sebesar Rp 72,46 triliun atau naik sebesar 25,17 persen dari periode sebelumnya pada 2020. Pada Januari-Juni 2020, total realisasi investasi Jawa Barat sebesar Rp 57,89 triliun.

"Mudah-mudahan kondisi ini bisa bertahan sampai akhir tahun, karena kami terus mengawal dari minat investasi, perizinan sampai realisasi di lapangan," kata Noneng.

DPMPTSP Jawa Barat memastikan berbagai daya upaya dilakukan agar investasi ke Jawa Barat masih juara dibandingkan provinsi lain. Selain terus melakukan promosi via daring, sistem perizinan yang makin mudah dan kawasan-kawasan investasi baru mampu menarik minat investor. 

Dari realisasi investasi semester I 2021, kata Noneng, terdapat lima kota/kabupaten dengan realisasi investasi terbesar. Yakni, Kabupaten Bekasi Rp 23,3 triliun, Kabupaten Karawang Rp 13,8 triliun, Kota Bandung Rp 8,0 triliun, Kabupaten Bogor Rp 6,1 triliun, Kabupaten Subang Rp 3,8 triliun, dan kota/kabupaten lainnya Rp 17,5 trilun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement