Senin 02 Aug 2021 22:56 WIB

Iran Catat Rekor Lebih dari 37 Ribu Kasus Covid-19 Sehari

Dalam 24 jam terakhir, Iran mencatat rekor 37.189 kasus positif Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Orang Iran mengenakan masker wajah pergi berbelanja di sekitar bazaar besar Teheran di Teheran, Iran, 07 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Orang Iran mengenakan masker wajah pergi berbelanja di sekitar bazaar besar Teheran di Teheran, Iran, 07 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Kementerian Kesehatan Iran mencatat rekor kasus Covid-19 harian tertinggi, Senin (2/8) waktu setempat. Angka kematian akibat Covid-19 juga mencapai rekor harian tertinggi dalam 24 jam.

Dalam 24 jam terakhir, Iran mencatat rekor 37.189 kasus positif Covid-19. Dengan begitu jumlah total kasus sejak awal pandemi menjadi 3.940.708 kasus.

Baca Juga

Rekor beban kasus tertinggi ini merupakan kali keempat dalam dua pekan. Negara tersebut mengalami lonjakan yang diklasifikasikan pemerintah sebagai gelombang kelima Covid-19 di negara Islam.

Negara yang paling terpukul di Timur Tengah karena virus itu juga mencatat tambahan 411 kematian dalam sehari. "Total kematian seluruh negeri kini menjadi 91.407 jiwa," kata Kementerian Kesehatan Iran dikutip laman Al Arabiya, Senin.

Sebelumnya pihak berwenang mengakui angka resmi tidak menjelaskan semua kasus. Pemerintah menyalahkan lonjakan kematian dan infeksi karena kurangnya kepatuhan rakyat terhadap protokol kesehatan hingga penyebaran varian Delta yang cepat.

Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi memperingatkan jika situasi saat ini berlanjut, kematian setiap hari dapat mencapai hampir 500. Iran telah menggantungkan harapannya pada vaksinasi untuk membantu memerangi krisis kesehatan. Namun kampanye inokulasinya sejak awal Februari telah berkembang lebih lambat dari yang direncanakan.

Terhimpit oleh sanksi AS yang mempersulit pengiriman uang ke perusahaan asing, Iran mengatakan sedang berjuang untuk mengimpor vaksin. Menurut data kementerian kesehatan Iran, lebih dari 10,2 juta orang sejauh ini telah menerima dosis pertama dan 2,7 juta telah menerima dua suntikan yang diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement