Senin 02 Aug 2021 19:57 WIB

Gubernur dan Kapolda Gorontalo Sidak Penerapan Prokes PPKM

Dari hasil sidak tersebut masih ditemukan beberapa masyarakat yang belum taat prokes.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dan Kapolda Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus bersama forkopimda melakukan sidak ke Pasar Moodu, Kota Gorontalo.
Foto: Humas Polda Gorontalo
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dan Kapolda Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus bersama forkopimda melakukan sidak ke Pasar Moodu, Kota Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Provinsi Gorontalo mulai menerapkan PPKM Level 3. Untuk mengecek penerapan PPKM Level 3 di masyarakat, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Kapolda Irjen Pol  Dr Akhmad Wiyagus SIK, berserta Forkopimda meninjau aktivitas pedagang dan pembeli Pasar Moodu,  Kota Gorontalo, Senin (2/8).  

Selain mengecek penerapan prokes, rombongan Forkopimda juga membagikan masker kepada pedagang dan pengunjung pasar yang kedapatan tidak mengenakan saat beraktivitas. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Rusli sempat berdialog dengan sejumlah pedagang di Pasar Moodu. Dia berpesan untuk tetap menggunakan masker dan disiplin prokes. 

 

photo
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dan Kapolda Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus bersama forkopimda melakukan sidak ke Pasar Moodu, Kota Gorontalo. - (Humas Polda Gorontalo)

 

“Hari ini kita turun ke pasar, kenapa pasar? Karena pasar salah satu area yang tidak bisa ditutup, harus terbuka untuk jual beli. Kita perketat prokesnya. Silahkan jualan dan beli tapi prokesnya harus jalan,” kata Rusli dihadapan para pedagang.

Sementara itu, Kapolda Gorontalo, melalui Kabid Humas Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono SIK mengatakan , sidak tersebut untuk melihat langsung bagaimana penerapan protokol kesehatan di salah satu pusat perekonomian masyarakat. "Dari hasil sidak tersebut masih ditemukan beberapa masyarakat yang belum taat prokes, tidak menggunakan masker. Sehingga  mereka diberi masker untuk digunakan dalam aktivitas sehari hari," ujar dia dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id.

Dikatakan Wahyu, dalam kegiatan tersebut masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker juga langsung menjalani swab antigen di tempat. Bila hasilnya reaktif, imbuh dia,  maka akan dilakukan isolasi secara terpusat di Mess Haji.  

"Bila hasil swab antigen reaktif maka akan di isolasi secara terpusat agar kondisi kesehatannya dipantau oleh tenaga medis. Ini merupakan upaya TNI-Polri dan pemerintah daerah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," tutur dia.

Selain melakukan swab antigen di tempat, sambung Wahyu, di lokasi pasar juga terdapat gerai vaksinasi. Gerai ini diperuntukan  bagi masyarakat yang belum mendapatkan layanan vaksin. ‘’Kita dirikan gerai vaksin di pasar tersebut untuk melayani masyarakat,’’ imbuh dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement