Senin 02 Aug 2021 20:25 WIB

Iran Peringatkan akan Balas Setiap Ancaman Keamanan

Israel dan Inggris menuduh Iran sebagai dalang dari serangan kapal tanker

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Iran  (ilustrasi)
Foto: politico.ie
Bendera Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan negaranya akan merespons dengan tepat setiap ancaman terhadap keamanan mereka. Hal itu disampaikan setelah Amerika Serikat (AS), Israel dan Inggris menuduh Iran sebagai dalang dari serangan kapal tanker di perairan Oman.

Teheran membantah terlibat dalam serangan yang dilakukan Kamis (29/8) lalu itu. Serangan tersebut menewaskan dua orang awak kapal berwarga negara Inggris dan Romania.

Baca Juga

Pada Ahad (1/8) kemarin, AS dan Inggris mengatakan akan bekerja sama dengan mitra-mitra mereka dalam menentukan respon yang tepat atas serangan terhadap kapal Mercer Street. Kapal berbendera Liberia milik perusahaan petroleum Jepang yang dikelola perusahaan Israel, Zodiac Maritime.

"Iran tidak akan ragu melindungi kepentingan dan keamanan nasionalnya dan akan segera merespon dan dengan kuat setiap kemungkinan ancaman," kata Saeed Khatibzadeh seperti dikutip stasiun televisi milik pemerintah Iran, Selasa (2/8).

Stasiun televisi itu melaporkan Khatibzadeh sangat menyesali tuduhan tanpa dasar yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Inggris terhadap Iran yang diulang Menteri Luar Negeri AS. Khatibzadeh mengatakan tuduhan tersebut kontraditif, palsu, provokatif.

Inggris mengatakan sangat mungkin Iran yang melakukan serangan dengan dua atau satu dron. Angkatan Laut AS yang mengawal kapal tanker dengan kapal induk USS Ronald Reagan mengatakan indikasi awal 'jelas' serangan ini serangan drone.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menuduh Teheran 'mencoba mengelak bertanggung jawab' atas serangan tersebut dan menyebut bantahan Iran 'pengecut'. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan insiden ini pantas mendapatkan respons keras.

Namun, kantor berita Nournews melaporkan seorang sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan Teheran menilai 'ancaman pejabat-pejabat negara Barat dan rezim Zionis hanya lebih pada sikap propaganda'.

"Dan Washington dan London akan bertanggung jawab langsung atas konsekuensinya," kata pejabat tersebut yang kabarnya dekat dengan Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran.

Beberapa bulan terakhir Iran dan Israel saling tuduh sejumlah serangan ke kapal laut. Israel yakin Iran yang dikuasai muslim Syiah menolak berdamai dengan Israel.

Iran mendukung milisi Palestina dan Lebanon yang menentang perdamaian terhadap negara Yahudi. Sejak revolusi 1979 Iran menolak berdirinya negara Israel. Ketegangan semakin memanas sejak mantan Presiden AS Donald Trump menarik Amerika dari kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2018 lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement