Senin 02 Aug 2021 14:29 WIB

UMS Kembali Lahirkan 14 Dokter Gigi Berprestasi Periode XV

Lulusan kali ini hampir setengahnya memiliki IPK 4.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) laksanakan pelantikan dokter gigi periode ke-XV secara daring pada Sabtu (31/7).
Foto: dok Humas UMS
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) laksanakan pelantikan dokter gigi periode ke-XV secara daring pada Sabtu (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali melaksanakan pelantikan dokter gigi untuk kali ke-XV dengan jumlah 14 dokter gigi. Pelantikan dilaksanakan secara daring.

Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Gigi UMS, Morita Sari mengatakan, pada periode ini terdapat 14 mahasiswa yang berhasil dikukuhkan sebagai dokter gigi yang berprestasi. Hal itu terlihat dari Indeks Preatasi Kumulatif (IPK) yang dihasilkan. "Alhamdulillah untuk lulusan kali ini hampir setengahnya memiliki IPK 4," jelasnya.

Dalam sambutannya, Rektor UMS, Sofyan Anif menyampaikan, bidang kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara keseluruhan. "Tidak hanya pendidikan, bidang kesehatan juga memiliki pengaruh yang signifikan," ujar rektor.

Sofyan Anif juga memaparkan persyaratan menjadi dokter Muhammadiyah yang profesional yakni, membekali diri dengan keilmuan serta memiliki semangat literasi yang cukup baik, dan membangun relasi yang luas. Kemudian, syarat yang terakhir, bekerja atau mengabdi secara profesional.

"Jaringan baik kepada rekan sesama dokter gigi UMS, dengan dokter gigi kampus lain dan bahkan dengan dokter gigi beda negara," ujar Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan UMS tersebut.

Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UMS, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pentingnya memiliki bekal ketakwaan dalam mengemban amanah sebagai dokter gigi. "Ilmu dalam Islam harus diimbangi wahyu," ujarnya.

Menurut Dahlan Rais, jika ilmu yang dimiliki tidak dibarengi dengan agama yang kuat, maka akan menimbulkan kekacauan dan akan merugikan manusia bahkan juga kemanusian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement