Senin 02 Aug 2021 12:39 WIB

Wapres Resmikan Program Vaksinasi Kita Jaga Kyai

Wafatnya para kiai, ulama, mempunyai arti sangat penting bagi umat.

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga kiri) menyaksikan proses vaksinasi Covid-19 Astrazeneca kepada sejumlah kyai muda Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). Vaksinasi Astrazeneca terhadap 100 kyai muda NU tersebut sebagai bentuk upaya untuk menangani pandemi Covid-19 sekaligus sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksin Astrazeneca aman dan halal.
Foto: Antara/Moch Asim
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga kiri) menyaksikan proses vaksinasi Covid-19 Astrazeneca kepada sejumlah kyai muda Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). Vaksinasi Astrazeneca terhadap 100 kyai muda NU tersebut sebagai bentuk upaya untuk menangani pandemi Covid-19 sekaligus sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksin Astrazeneca aman dan halal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin hari ini meresmikan program vaksinasi Covid-19 untuk para kiai, Kita Jaga Kyai. Wapres mengatakan, program vaksin Kita Jaga Kyai yang digelar atas kerja sama Baznas, kementerian agama dan MUI ini bagian dari upaya penanggulangan pandemi Covid-19.

Wapres menyebut, tidak sedikit dari ulama, pengasuh pesantren, cendekiawan, ilmuwan Indonesia yang meninggal dunia karena Covid-19. "Per tanggal 7 Juli 2021, berdasarkan data Kementerian Agama sudah ada 605 orang kiai dan ulama serta pengasuh pesantren yang dipanggil untuk kembali menghadap Allah SWT," ujar Wapres saat meluncurkan program Kita Jaga Kyai secara virtual, Senin (2/8).

Wapres mengatakan, wafatnya para kiai, ulama, mempunyai arti sangat penting dan krusial bagi kehidupan umat. Sebab, sebagaimana penegasan sabda Rasulullah SAW, ulama adalah pewaris para nabi dan wafatnya para kiai dan ulama sebagai musibah.

Sebab, para kiai dan ulama sangat berperan dalam mentransformasikan ilmu dan peradaban, menjaga, mendidik dan melakukan berbagai perbaikan di segala bidang mulai akidah, fiqih, ibadah, muamalat dan akhlak.

 

Selain itu, para kiai dan para ulama serta pondok pesantren berjasa dan berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan dan proses pembangunan bangsa Indonesia sangat besar dan tidak bisa dihargai dengan sekadar materi. Apalagi, cukup banyak santri terpapar virus Covid-19 di lingkungan pesantren selama pandemi menerpa Indonesia.

"Saya mengapresiasi inisiatif Baznas dan Kementerian Agama yang mendesain program Kita Jaga Kyai. Ini salah satu bentuk penghargaan negara atau pemerintah dalam menjaga dan memelihara kesehatan para kiai dan pengasuh pesantren yang telah berjasa bagi masyarakat, bangsa dan negara," kata Wapres.

Ketua Baznas RI Noor Ahmad mengatakan, program vaksin Kita Jaga Kyai dilatarbelakangi oleh banyaknya para ulama maupun kiai yang wajar karena Covid-19. "Hitungan dari kemenag sudah lebih dari 600 kiai wafat karena Covid. Kita tahu bahwa untuk menjadikan seorang kiai beratnya bukan main susahnya bukan main," kata Noor Ahmad.

Karena itu, melalui program vaksin Kita Jaga Kyai ini, Baznas dan Kemenag serta MUI berupaya mencegah dan menjaga kiai dari wabah Covid-19 yang belum juga berakhir. "Untuk bersama sama menjaga kiai seluruh Indonesia dan seluruh lembaga keamanan pesantren dan santri-santrinya," katanya.

Dalam program ini juga, Baznas bekerjasama dengan TNI dan Polri, Kemenkes dan asosiasi rumah sakit Indonesia, dan juga ormas Islam.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement