Senin 02 Aug 2021 10:20 WIB

Kementerian Kesehatan Malaysia Liburkan Parlemen Dua Pekan

Sidang parlemen melibatkan banyak orang berkumpul dari seluruh provinsi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Seorang pekerja toko elektronik yang memakai masker wajah berjalan di dekat televisi yang menayangkan siaran langsung Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin di outlet perbelanjaan di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 12 Januari 2021. Raja Malaysia Selasa menyetujui keadaan darurat virus corona yang akan dilakukan prorog. parlemen dan menghentikan tawaran apa pun untuk mencari pemilihan umum dalam penangguhan hukuman politik untuk Muhyiddin yang diperangi.
Foto: AP/Vincent Thian
Seorang pekerja toko elektronik yang memakai masker wajah berjalan di dekat televisi yang menayangkan siaran langsung Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin di outlet perbelanjaan di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 12 Januari 2021. Raja Malaysia Selasa menyetujui keadaan darurat virus corona yang akan dilakukan prorog. parlemen dan menghentikan tawaran apa pun untuk mencari pemilihan umum dalam penangguhan hukuman politik untuk Muhyiddin yang diperangi.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyarankan semua sesi sidang termasuk Sidang Komite Pemilihan dan Pemilihan Khusus Parlemen pada 26 Juli hingga 29 Juli ditangguhkan. Penangguhan diarankan berlaku untuk tempo dua pekan mulai dari 29 Juli.

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Dirjen Kesehatan KKM Noor Hisham Abdullah di Putrajaya pada Ahad (1/8) saat pemerintah mengumumkan penundaan sidang parlemen yang kemudian ditolak pihak oposisi dari Pakatan Harapan (PH). Hisham mengatakan saran tersebut dibuat setelah melihat hasil penilaian risiko terbaru dan untuk mencegah penularan penularan Covid-19 yang terjadi di parlemen.

Baca Juga

Dia mengatakan sidang ini melibatkan banyak orang berkumpul dari seluruh negara bagian (provinsi) dan memberi risiko tinggi penularan Covid-19 terutama di kala varian berbahaya seperti Delta merebak di dalam komunitas dan situasi peningkatan kasus Covid-19 yang semakin meningkat.

"Semua individu yang berada di parlemen pada 26 Juli hingga 29 Juli dinasihatkan untuk memantau status kesehatan secara mandiri menggunakan aplikasi MySejahtera," katanya.

Sekiranya mengalami gejala, ujar dia, silakan menjalani pemeriksaan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan tempat tinggal masing-masing. Sebelumnya pada Jumat, Hisham mengatakan sebanyak 11 kasus positif Covid-19 terdeteksi di parlemen ketika berlangsung persidangan dengan 10 kasus positif diketahui melalui tes Rapid Antigen (RTK Ag) menggunakan air liur sedangkan satu lagi menggunakan RT-PCR.

Hisham mengatakan, hasil tes prapersidangan Dewan Negara (Senator) terhadap 100 individu menggunakan ujian RT-PCR pada Sabtu mendapati sembilan kasus positif Covid-19. Menurutnya informasi kasus telah dilaporkan kepada KKM pada 1 Agustus 2021 dan deteksi kontak terdekat sedang dijalankan untuk diambil tindakan pencegahan.

"Parlemen merupakan sebuah perhimpunan yang berisiko tinggi untuk penularan Covid-19 meskipun jumlah kasus positif yang dideteksi adalah 0,8 persen," katanya.

Sejumlah warganet menyatakan kekecewaannya dengan pernyataan Noor Hisham yang diunggah melalui Twitternya. Di antara mereka yang kecewa adalah yang menggunakan akun @larawinchester.

"Hypermarket, PPV (pusat vaksinasi) ada klaster, tutup sehari, sanitasi setelah itu buka. Kilang (pabrik) ada klaster tak tutup. Ini Parlimen, semua dah vaksin, tutup dua minggu ye? Nampak double standard dan helah Muhyiddin nak kekal kuasa dgn menutup Parlimen. Dirjen-pun bersubahat," katanya.

Sementara itu hingga Senin pukul 09.36 waktu setempat sejumlah petugas keamanan menjaga pintu masuk menuju parlemen dan melarang masuk siapa pun yang tidak berkepentingan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement