Senin 02 Aug 2021 06:57 WIB

DPD Harap Bantuan UMKM Tepat Sasaran dan tanpa Potongan

Pada 2021, Bantuan Produktif untuk pelaku UMKM (BPUM) sebesar Rp15,3 Triliun.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Hiru Muhammad
Perajin membuat video promosi kerajinan aksesori koginsashi untuk di pasarkan secara daring di Asriku Kreasi, Depok, Jawa Barat, Ahad (1/8/2021). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mengatakan baru 13,7 juta dari 64 juta pelaku UMKM yang sudah Go Digital dan menargetkan 30 juta pelaku UMKM telah Go Digital pada 2024 mendatang.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Perajin membuat video promosi kerajinan aksesori koginsashi untuk di pasarkan secara daring di Asriku Kreasi, Depok, Jawa Barat, Ahad (1/8/2021). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mengatakan baru 13,7 juta dari 64 juta pelaku UMKM yang sudah Go Digital dan menargetkan 30 juta pelaku UMKM telah Go Digital pada 2024 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan bantuan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Ia berharap bantuan tersebut tepat sasaran, sehingga bisa membangkitkan kembali UMKM.

"UMKM selalu disebut sebagai sektor bisnis yang mampu bertahan di masa pandemi. Namun adanya PPKM membuat mereka menjerit  juga, itu tak bisa dipungkiri," ujar La Nyalla lewat keterangan tertulisnya, Ahad (1/8).

Pada 2021, Bantuan Produktif untuk pelaku UMKM (BPUM) sebesar Rp15,3 Triliun. Akan dibagikan kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil.

Ia berharap, berharap bantuan yang diberikan bisa diterima pelaku UMKM secara utuh. Sehingga, bisa digunakan untuk modal atau pengembangan usaha di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

"Semoga meningkatkan kembali semangat dalam berusaha. Karena setiap sumbangsih para pelaku usaha mikro dan kecil sangat berguna bagi berputarnya roda ekonomi," ujar La Nyalla.

Di samping itu, ia mengimbau para pelaku UMKM yang umumnya pedagang kecil tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan usaha. Mereka juga dimintanya untuk segera menjalani vaksinasi.

Menurutnya, UMKM menjadi sektor yang banyak menyerap tenaga kerja dan berkontribusi besar dalam PDB nasional. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha di tahun 2018.

"Itu menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian Koperasi dan UKM dan kita semua, bagaimana caranya meningkatkan kontribusi atau partisipasi UMKM,” ujar La Nyalla.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement