Senin 02 Aug 2021 06:48 WIB

Pasien Covid-19 di RSUD Kabupaten Bekasi Turun Signifikan

Saat ini sekitar 100-120 pasien Covid-19 yang tengah dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Hiru Muhammad
Dua pasien pulang usai menjalani isolasi mandiri di rumah isolasi terpusat untuk karyawan industri, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021). Rumah isolasi COVID-19 khusus karyawan industri tersebut dapat menampung 660 pasien bergejala ringan dan tenaga kesehatan.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Dua pasien pulang usai menjalani isolasi mandiri di rumah isolasi terpusat untuk karyawan industri, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021). Rumah isolasi COVID-19 khusus karyawan industri tersebut dapat menampung 660 pasien bergejala ringan dan tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Kondisi terakhir pasien rawat inap kasus Covid-19 di RSUD Kabupaten Bekasi menurun signifikan.

Saat ini, kapasitas bed atau tempat tidur pasien Covid-19  sekitar 317, sekitar 100-120 pasien Covid-19 yang tengah dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi.

“Yang dirawat itu kasus sedang  dan berat, jadi kita saat ini ada beberapa ruangan yang kembali menerima pasien non Covid,” ujar Dirut RSUD Kabupaten Bekasi, dr Sumarti, dalam keterangan tertulis, Senin (2/8).

Dia mengatakan, sebelumnya jumlah pasien sempat menyentuh angka 280  pasien Covid-19 yang dirawat inap. “Sudah sangat signifikan penurunannya. Kalau kemarin sempat stag di UGD sekarang sudah gak lagi. Kita juga melakukan skrining pra-UGD sehinggga pasien-pasien Covid-19 yang ringan kita langsung kirim ke hotel untuk isolasi. Yang dirawat hanyalah pasien yang betul-betul dalam kondisi sedang dan berat,” tambahnya.

Selain itu, kata dia, ketersedian obat-obatan dan oksigen untuk pasien Covid-19 di RSUD Kabupaten Bekasi cukup memadai. Jika masyarakat tidak menerapkan displin yang tinggi dalam melaksnakan 5M, ia memprediksi kasus Covid-19 akan tetap tinggi.

“Prediksi satu dua bulan ke depan masih tinggi selama masyarakat tidak disiplin. Tapi saya berharap terus menurun mudah-mudah Bulan Juni dan Juli itu adalah puncaknya. Saya juga menghimbau kepada masyarakat tetap menjaga prokes, bersedia divaksin serta menjaga kesehatan diri,” terang mantan Kabid Promkes Dinkes Kabupaten Bekasi ini.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement