Ahad 01 Aug 2021 16:12 WIB

Ragunan Pastikan tak Ada Satwa Lain yang Terpapar Covid-19

Dua harimau asal Sumatra berusia 9 dan 12 tahun terpapar Covid-19 pada 15 Juli lalu.

Harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 berada di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan sedang dalam proses pemulihan pasca keduanya terpapar Covid-19 setelah dilakukan pemeriksan PCR pada tanggal 14 Juli 2021. Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati dua ekor harimau Sumatera tersebut mengalami gejala sesak nafas, keluar lendir dari hidung, dan nafsu makan yang berkurang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 berada di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan sedang dalam proses pemulihan pasca keduanya terpapar Covid-19 setelah dilakukan pemeriksan PCR pada tanggal 14 Juli 2021. Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati dua ekor harimau Sumatera tersebut mengalami gejala sesak nafas, keluar lendir dari hidung, dan nafsu makan yang berkurang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Jakarta Selatan, dr hewan Endah Rumiyati, memastikan tidak ada satwa lain yang terpapar Covid-19.

"Selain harimau, Hari dan Tino, tidak ada satwa di dalam TMR ini yang menunjukkan gejala Covid-19, jadi hanya harimau Hari dan Tino," kata dr hewan Endah Rumiyati di Jakarta, Ahad (1/8).

Endah mengatakan, tim medis akan melakukan observasi lebih lanjut untuk melihat bahwa kedua satwa dilindungi tersebut secara klinis sudah tidak menunjukkan gejala sakit. Kemudian tim media akan melanjutkan pemeriksaan secara uji laboratorium untuk memastikan satwa tersebut negatif dari Covid-19.

Endah menuturkan, pihaknya juga akan memeriksa satwa lain untuk memastikan seluruh satwa di Ragunan dalam kondisi sehat. Tes dilakukan karena harimau tersebut memiliki gejala klinis sakit. Pihaknya tidak melakukan tes untuk satwa yang tidak menunjukkan klinis sakit. "Tetapi mungkin ke depan tidak menutup kemungkinan apabila kami ingin mengecek semua satwa ke depan kami akan coba kita pikirkan agar kita lebih tahu," ujar Endah.

Untuk mencegah adanya potensi penularan dari manusia, Endah memeriksa seluruh petugas untuk memastikan terbebas dari gejala Covid-19. Tim kesehatan juga sudah melihat kondisi perawat tidak ada yang memiliki gejala klinis ke arah sakit. "Memang sampai saat ini kami akan tracing karena memang tidak ada perawat kami yang menunjukkan sakit, tapi kami tidak menutup kemungkinan memang kalau OTG jadi kami tetap tracing," kata Endah.

Sebelumnya, dua harimau asal Sumatra berusia 9 dan 12 tahun terpapar Covid-19 pada 15 Juli lalu. Hal itu terdeteksi setelah tim medis menemukan keduanya bergejala klinis sejak 9 Juli 2021, dengan menunjukkan gejala batuk, nafas berat, keluarnya cairan dari hidung, aktifitas, serta nafsu makan menurun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement