Sabtu 31 Jul 2021 21:10 WIB

Kepala BNPB: Jangan Alergi dengan PPKM

Kepala BNPB menegaskan PPKM bentuk proteksi pemerintah untuk masyarakat.

Kepala BNPB/Ketua Satgas Penangan COVID-19 Ganip Warsito (kanan)
Foto: BNPB
Kepala BNPB/Ketua Satgas Penangan COVID-19 Ganip Warsito (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) merupakan bentuk proteksi pemerintah untuk masyarakatdari ancaman penyebaran virus Corona. 

"PPKM itu strategi kita untuk mengendalikan. Itu cara memproteksi, seperti disiplin prokes, pakai masker, menjaga jarak, dan mengontrol mobilitas," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito, dalam kunjungan kerja di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (31/7).

Baca Juga

Ganip menjelaskan, salah satu konsep utama dalam pelaksanaan PPKM adalah dengan membatasi, atau mengurangi mobilitas masyarakat, untuk meminimalisasi adanya risiko penyebaran virus Corona. Menurutnya, selain penerapan masa PPKM tersebut, salah satu kunci utama yang harus dilakukan untuk meminimalisasi risiko terpapar Covid-19 adalah dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

"Hidup dengan disiplin. Jadi jangan tanya PPKM diperpanjang atau tidak, itu bagian dari mengendalikan laju penularan agar tidak semakin melebar, supaya kita bisa memutus rantai Covid-19," ujarnya.

Menurutnya, jika pelaksanaan PPKM berjalan dengan baik, dan masyarakat mematuhi seluruh aturan selama masa pembatasan tersebut, diharapkan mampu meredam penyebaran Covid-19 di Indonesia. "Jadi jangan alergi dengan PPKM. Karena, jika hulu terkendali, penyebaran virus, saya yakin bisa dikendalikan," ujarnya.

Ganip menambahkan, selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memberikan proteksi kepada masyarakat dengan pelaksanaan vaksinasi. Diharapkan, dengan adanya vaksinasi untuk masyarakat tersebut, bisa menciptakan kekebalan kelompok dari Covid-19.

"Kita juga memproteksi dengan cara divaksin. Risiko kematian kecil saat terpapar COVID-19. Bukan tidak ada (risiko kematian), tapi kecil," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement