Jumat 30 Jul 2021 16:32 WIB

Akses Kendaraan ke Malioboro Dibatasi Selama PPKM Level 4 

Pedagang kaki lima (PKL) yang sudah mulai beroperasi sekitar 20 persen.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Petugas gabungan melakukan razia nonyustisi PPKM Level 4 di Batas Kota Yogyakarta, Rabu (28/7). Pada operasi ini petugas gabungan memeriksa kartu vaksinasi Covid-19 bagi warga dengan kendaraan berplat nomor luar Yogyakarta. Selain itu, juga ditanya keperluan masuk ke Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas gabungan melakukan razia nonyustisi PPKM Level 4 di Batas Kota Yogyakarta, Rabu (28/7). Pada operasi ini petugas gabungan memeriksa kartu vaksinasi Covid-19 bagi warga dengan kendaraan berplat nomor luar Yogyakarta. Selain itu, juga ditanya keperluan masuk ke Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto mengatakan, akses kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro dibuka selama PPKM level 4. Walaupun sudah dibuka tiap hari, namun aksesnya dibatasi.

"Untuk kendaraan akses ke Malioboro dibuka jam 06.00 sampai 17.00 WIB selama ada PPKM ini," kata Ekwanto kepada Republika melalui pesan tertulisnya, Jumat (30/7).

Ekwanto menjelaskan, masih ada penyekatan jalur yang dilakukan di Malioboro. Selama PPKM level 4 ini, jalur masuk ke Malioboro hanya dibuka sepertiga dari lebar jalan.

Hal ini pun menyebabkan kegiatan ekonomi di Malioboro belum beroperasi sepenuhnya. Ekwanto menuturkan, pedagang kaki lima (PKL) yang sudah mulai beroperasi sekitar 20 persen dan 25 persen toko juga sudah beroperasi.

 

"PKL dan pelaku usaha toko yang masih tutup mungkin karena melihat kondisi masih ada penyekatan jalur," ujarnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menyebut sebelumnya bahwa selama PPKM level 4 diberlakukan buka tutup jalan. Sultan menuturkan, buka tutup jalan ini dilakukan pada jam-jam tertentu.

"Sehingga, mungkin hanya dua atau tiga hari jalan itu ditutup, nanti pindah di tempat lain," kata Sultan belum lama ini.

Buka tutup jalan ini, kata Sultan, dilakukan agar pedagang maupun PKL dapat berjualan di jalan yang aksesnya ditutup sebelumnya. Sehingga, penerapan buka tutup jalan ini diharapkan dapat memulihkan perekonomian masyarakat.

Ia mencontohkan seperti di Malioboro, buka tutup jalan di kawasan ini dapat dilakukan misalnya selama dua hari. Sehingga, dalam dua hari tersebut tidak ada kegiatan ekonomi.

Namun, setelah dua hari akses ke Malioboro akan dibuka, begitu pun dengan kegiatan ekonominya. Sehingga, penutupan jalan akan dipindahkan ke kawasan lain ketika kegiatan di Malioboro dibuka.

"Misalnya (Malioboro) ditutup dua hari, pindah ke tempat lain yang penting tetap mengurangi mobilitas. Setelah (di Malioboro pedagang) tidak jualan dua hari, akhirnya hari ketiga (dibuka dan) mereka bisa jualan lagi, dengan harapan seperti itu masyarakat juga bisa mencari sesuap nasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement