Jumat 30 Jul 2021 16:27 WIB

Siapakah Qin Gang, yang Jadi Dubes China di AS?

Dubes baru Cina untuk AS, Qin Gang, berjanji membawa hubungan AS-Cina

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Liu Jie/Xinhua News Agency/picture alliance
Liu Jie/Xinhua News Agency/picture alliance

Cina pada hari Rabu (28/07) telah menunjuk diplomatnya, Qin Gang, sebagai duta besar baru Cina untuk Amerika Serikat (AS). Ia akan mengambil peran penting di tengah ketegangan hubungan Washington dan Beijing atas sejumlah isu.

Dilansir kantor berita Reuters, Qin dalam pernyataannya berharap bahwa AS dapat segera mengatasi pandemi Covid-19 dan dengan optimis mengatakan bahwa potensi besar menanti hubungan bilateral kedua negara.

"Sebagai dua negara besar yang berbeda dalam sejarah, budaya, sistem sosial, dan tahap pembangunan, Cina dan Amerika Serikat memasuki babak baru eksplorasi, pemahaman, dan adaptasi bersama, mencoba menemukan cara untuk bergaul satu sama lain," kata Qin.

Duta besar baru itu berjanji akan membawa hubungan AS-Cina "kembali ke jalurnya," demikian menurut pernyataan Kedutaan Besar Cina.

Lewat cuitannya, Qin mengumumkan akan menjalani karantina selama 14 hari di kediamannya dan akan "segera mulai bekerja."

Siapakah Qin Ging?

Qin merupakan orang kepercayaan Presiden Xi Jinping. Dia adalah salah satu dari sembilan wakil menteri luar negeri Cina dari tahun 2018 hingga 2021.

Qin juga mengepalai Departemen Protokol Kementerian Luar Negeri, di mana dia bekerja langsung dengan Xi. Dia mempunyai banyak pengalaman mendampingi kepala negara dalam perjalanan dinas mereka ke luar negeri.

Pria berusia 55 tahun ini telah menjadi juru bicara kementerian luar negeri sebanyak dua kali. Qin merupakan diplomat yang terkenal gigih membela kebijakan Cina dalam menghadapi banyaknya kritikan di panggung dunia. Dia juga terkenal memiliki karakter yang agresif dalam penyampaian pers dan di sosial media sehingga dijuluki diplomasi "Wolf Warrior" atau Prajurit Serigala.

Analis independen yang berbasis di Beijing, Hua Po, menggambarkan Qin sebagai salah satu anggota tulang punggung gerakan Prajurit Serigala.

Qin pun disebut-sebut lebih agresif dibandingkan pendahulunya, Cui Tiankai (68), yang menjabat sebagai Dubes Cina untuk AS terlama. Tiankai mengundurkan diri pada bulan lalu setelah delapan tahun mengemban jabatan tersebut.

Qin Gang memulai kariernya di bidang diplomasi pada tahun 1988. Dia fasih berbahasa Inggris dan pernah menghabiskan beberapa tahun bekerja di Kedutaan Besar Cina di London, Inggris.

Bagaimana keadaan hubungan AS-Cina saat ini?

Hubungan antara AS dan Cina telah memanas dalam beberapa tahun terakhir, dengan kedua belah pihak bentrok dalam berbagai masalah, mulai dari perdagangan, teknologi, hak asasi manusia, hingga kebijakan luar negeri.

Ketegangan meningkat selama masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Presiden AS saat ini, Joe Biden, juga melanjutkan sikap tegas Trump. Biden bahkan menambah sejumlah sanksi untuk pejabat Cina.

Dalam pertemuan baru-baru ini dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Cina tidak akan mentolerir apa yang dianggapnya campur tangan AS dalam urusan internal dan kepentingan pembangunan. Sherman menanggapinya dengan mengatakan bahwa hak asasi manusia bukan hanya masalah internal dan meminta Cina untuk bekerja dengan AS dalam isu-isu global.

Sementara itu, pos Duta Besar AS untuk Cina sendiri telah kosong sejak Oktober tahun lalu, ketika Dubes Terry Branstad, poltikus dari partai Republik, mundur dari jabatannya untuk mendukung kampanye pemilu ulang Donald Trump.

Belum diketahui pasti nama-nama yang akan dipilih Presiden Biden sebagai kandidat untuk mengisi kekosongan tersebut.

rap/gtp (AP, AFP, Reuters)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement