Jumat 30 Jul 2021 15:18 WIB

15 Desa di Kabupaten Cilacap Alami Kesulitan Air Bersih

Jumlah desa yang warganya kesulitan air bersih kemungkinan akan terus bertambah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Muhammad Fakhruddin
15 Desa di Kabupaten Cilacap Alami Kesulitan Air Bersih. Ilustrasi bantuan air bersih.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
15 Desa di Kabupaten Cilacap Alami Kesulitan Air Bersih. Ilustrasi bantuan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Masalah kesulitan air bersih pada musim kemarau, kembali berulang di Kabupaten Cilacap. Kemarau yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir, menyebabkan jumlah desa yang warganya kesulitan air bersih menjadi semakin meluas.

''Sampai sekarang ada 15 desa dengan 4.207 keluarga di Kabupaten Cilacap yang mengalami kesulitan air bersih,'' jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Heru Kurniawan, Jumat (30/7).

Menurutnya, ke-15 desa yang mengalami kesulitan air bersih tersebut,  tersebar di 8 wilayah kecamatan. Untuk itu, BPBD Cilacap sudah sejak awal kemarau rutin menyalurkan bantuan air bersih. ''Sejak Mei 2021, kami sudah mendistribusikan 55 tangki air bersih ke 15 desa tersebut,'' jelasnya.

Dia menyatakan, dari 8 kecamatan yang warganya mengalami kesulitan air bersih, terbanyak berada di Kecamatan Patimuan. Di wilayah kecamatan ini, ada lima desa yang warganya kesulitan air bersih. Antara lain Desa Rawaapu, Desa Purwodadi, Desa Bulupayung, Desa Sidamukti dan Desa Cimrutu. ''Untuk kelima desa tersebut, kami sudah melakukan pengiriman air bersih sebanyak 16 tangki,'' jelasnya.

Sedangkan wilayah kecamatan lain yang warganya juga mengalami kesulitan air bersih, antara lain Kecamatan Kawunganten, Kecamatan Gandrungmangu, Kecamatan Bantarsari, Kecamatan Wanareja, Kecamatan Kampunglaut, Kecamatan Cilacap Tengah dan Kecamatan Adipala.

Dia menyatakan, jumlah desa yang warganya kesulitan air bersih kemungkinan akan terus bertambah, mengingat kemarau diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa bukan lagi. Untuk itu, dia mempersilakan pemerintah desa yang warganya kesulitan air bersih untuk mengajukan permohonan ke BPBD.

Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, di wilayah Cilacap ada sebanyak 73 desa yang rawan mengalami krisis air bersih. Ke-73 desa tersebut, tersebar di 19 wilayah kecamatan. ''Namun karena musim kemarau tahun ini diperkirakan tidak terlalu panjang, kemungkinan desa yang warganya mengalami kesulitan air bersih, tidak akan sebanyak yang ada di data,'' katanya.

Dalam program bantuan air bersih ini, BPBD Cilacap mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 90 juta atau hanya cukup untuk menyalurkan air bersih sebanyak 200 tangki air. ''Mudah-mudahan cukup. Kalau kurang, nanti kita akan minta bantuan dunia usaha untuk ikut mengatasi masalah kesulitan air bersih warga,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement