Jumat 30 Jul 2021 08:27 WIB

Implementasi Manajemen Kantor Digital Atasi Dampak Covid-19 

Aplikasi ini dapat digunakan oleh berbagai instansi yang saling bersinergi.  

Implementasi aplikasi Manajemen Kantor Digital dapat menjadi solusi mengatasi masalah penyebaran virus dengan claster kantor.
Foto: Dok UNM
Implementasi aplikasi Manajemen Kantor Digital dapat menjadi solusi mengatasi masalah penyebaran virus dengan claster kantor.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Andi Saryoko

Sejak 2020 lalu,  seluruh dunia mengalami dampak pandemi Covid-19. Keadaan ini mengakibatkan berubahnya pola kehidupan masyarakat, baik secara budaya, ekonomi, maupun sosial. Penyebaran virus Covid-19 berlangsung sangat cepat dan terus menerus. 

Penularan virus terjadi karena adanya kontak fisik dalam satu tempat yang sama. Sebagai contoh, penggunaan presensi kerja dengan sistem sidik jari di kantor. Penggunaan alat ini digunakan secara bergantian dan kemungkinan bisa terjadi droplet saat penggunaan, maka disinyalir dapat menyebarkan virus.

Pemerintah pusat pun akhirnya mengeluarkan aturan kepada seluruh perusahaan agar melakukan penyesuaian baru yakni work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi karyawannya. Dengan WFH, diharapkan dapat memutus penyebaran virus yang kian meningkat tajam. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 pun kini sedang diterapkan hingga semua karyawan bekerja dari rumah.

Guna mengefektifkan semua kegiatan yang semula dilaksanakan di kantor, dan adanya pagebluk ini, mengharuskan kegiatan berjalan dari rumah. 

Inovasi dalam digitalisasi pun dilakukan untuk memfasilitasi manajemen kantor agar operasional kantor tetap dapat berjalan baik.

Era perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi manajemen kantor agar berjalan dengan baik. Penggunaan gawai berbasis android bisa menjadi salah satu perangkat teknologi yang bisa dimanfaatkan. Penggunaan gawai untuk aktivitas kantor sudah menjadi kebutuhan utama. Di  samping penggunaannya yang sangat mudah, akses yang diberikan juga sangat luas. 

Atas dasar itulah, dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM), Andi Saryoko bersama timnya membangun sebuah aplikasi berbasis android untuk melakukan presensi dalam genggaman gawai dan aktivitas lainnya. Aplikasi ini dibangun agar dalam pelaksanaan harian kantor bisa efisien dilakukan secara daring, tanpa kontak fisik.

Aplikasi berbasis android ini, dapat digunakan oleh berbagai instansi atau perusahaan yang saling bersinergi.  Karena pada dasarnya setiap pekerjaan akan saling terhubung antarsatu sama lain, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan, kredibilitas data, serta dapat mengurangi human error. Setelah pengembangan aplikasi selesai maka output dari pengembangan ini adalah aplikasi Manajemen Kantor Digital yang dapat di-install di Playstore.

Hasilnya, penggunaan aplikasi berbasis aplikasi android ini dapat membantu mengurangi dampak penyebaran virus Corona. Sebelumnya, Andi bersama timnya sudah melakukan penelitian terlebih dahulu, dengan melihat hasil analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats).

Dari penelitian tersebut, hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa nilai selisih skor tertinggi ada di kuadran pertama. Di mana itu merupakan situasi yang menguntungkan baginya. Hasil tersebut juga bisa memberikan strategi-strategi dengan adanya kekuatan dan peluang.

Dengan begitu, ke depannya bisa meminimalisir kelemahan serta mengatasi beragai risiko yang mungkin terjadi.

Penggunaan aplikasi Manajemen Kantor Digital ini juga mampu meningkatkan loyalitas perusahaan. Juga, memberikan informasi yang baik melalui sosial media maupun melalui platform streaming, mengenai edukasi dunia digital dan membuat pelayanan dengan sistem self service dengan memberikan tanggapan pengalaman mengenai pelayanan pengguna.

Implementasi aplikasi Manajemen Kantor Digital dapat menjadi solusi mengatasi masalah penyebaran virus dengan claster kantor. Karena bisa menghindari kontak fisik secara langsung. Penggunaan aplikasi Manajemen Kantor Digital mampu mengontrol kondite karyawan dan loyalitas pekerjaan karyawan. Perusahaan juga dapat berjalan sebagaimana mestinya meski bekerja dari rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement