Kamis 29 Jul 2021 22:50 WIB

Airlangga: Oksigen Tabung dan Obat di Luar Jawa Aman

Pemerintah mengaku tengah berupaya menekan angka BOR di luar Jawa hingga 40 persen.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberi sambutan secara online dalam webinar ”The 10th ACGS Implementation: Road to ESG in Indonesia
Foto: istimewa/tangkapan layar
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberi sambutan secara online dalam webinar ”The 10th ACGS Implementation: Road to ESG in Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto meminta pemerintah daerah terus memberikan laporan harian penanganan kasus Covid-19. Antara lain, soal peningkatan kasus Covid-19, kondisi BOR (bed occupancy rate), obat-obatan, dan jumlah oksigen yang dimiliki tiap daerah.

Airlangga memastikan pemerintah terus memonitor penanganan kasus Covid-19 di seluruh daerah, tak terkecuali di luar Pulau Jawa dan Bali. “Khusus di luar Jawa, BOR saat ini masih sekitar 70 persen dari fasilitas yang ada di RS. Ini rencananya akan kita tingkatkan hingga BOR bisa di kisaran 40 persen,” kata Airlangga dalam keterangan, Kamis (29/7).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menjanjikan jika ada kekurangan obat-obatan maupun oksigen tabung di luar Jawa-Bali, segera ditangani. Airlangga mengaku pembaruan data dilakukan pemerintah secara realtime melalui Kementerian Kesehatan. Bahkan, untuk memastikan ketersediaan oksigen dan obat-obatan sebagai terapi pasien Covid-19, pemerintah telah membentuk Satgas Covid-19 dan Satgas Oksigen.

Airlangga menegaskan, daerah di luar Jawa-Bali banyak terdapat penghasil oksigen. Misalnya, di Pupuk Kaltim, Pusri, maupun Samator. Ketua Umum DPP Partai Golkar menyebut ada beberapa negara sahabatn yang sudah membantu ketersediaan oksigen. Misalnya, dari Singapura, India, dan Korea Selatan. Airlangga mengaku optimistis Indonesia tidak akan mengalami kekurangan oksigen untuk pasien Covid-19.

“Kami terus mengadakan reorganisasi logistik dan distribusi oksigen ini dibantu dengan data. Kita akan terus monitor secara keseluruhan, dengan rumah sakit yang ada kita juga terus jaga komunikasinya,” tegas Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement