Jumat 30 Jul 2021 00:40 WIB

Ilmuwan Berhasil Ciptakan Air Logam dari Eksperimen Emas

Untuk pertama kalinya, para peneliti berhasil menciptakan air metalik atau logam.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Nora Azizah
Untuk pertama kalinya, para peneliti berhasil menciptakan air metalik atau logam.
Foto: Wikimedia
Untuk pertama kalinya, para peneliti berhasil menciptakan air metalik atau logam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya, para peneliti berhasil menciptakan air metalik atau logam. Tim menciptakan lapisan tipis air berwarna emas metalik dari bagian luar tetesan logam cair.

Banyak orang mengetahui bahwa air sebenarnya adalah isolator, ketika itu sangat murni. Namun, membuat air murni menjadi metalik atau konduktif sudah sejak lama menjadi tantangan bagi para peneliti.

Baca Juga

Dilansir dari New Atlas, Kamis (29/7), tim peneliti dari 11 institusi di seluruh dunia telah melakukan hal tersebut di fasilitas BESSY II di Berlin. Kunci terobosannya adalah memasangkan air dengan logam alkali, yang diketahui akan mudah melepaskan elektron dari kulit terluar atomnya.

Masalahnya, air dan logam alkali tidak dapat bercampur dengan baik. Logam tersebut dapat mendesis, menyala, dan bahkan meledak ketika dijatuhkan ke dalam air. Jadi untuk percobaan ini, para peneliti membalikkan campuran biasa, melapisi logam alkali dalam lapisan tipis air.

Di dalam ruang vakum, paduan natrium-kalium (Na-K) - yang ada diteteskan dari nosel. Uap air kemudian disalurkan ke dalamnya dan membentuk kulit yang sangat tipis di bagian luar tetesan logam. Elektron dan kation logam kemudian mengalir dari Na-K ke dalam air, menciptakan air logam konduktif.

"Anda dapat melihat transisi fase ke air metalik dengan mata telanjang," kata Dr. Robert Seidel, seorang penulis dalam penelitian tersebut.

"Tetesan natrium-kalium keperakan menutupi dirinya dengan cahaya keemasan, yang sangat mengesankan," lanjut Seidel.

Untuk menyelidiki apa yang terjadi, para ilmuwan memeriksa air metalik berumur pendek itu menggunakan spektroskopi refleksi optik dan spektroskopi fotoelektron sinar-X sinkrotron. Ini akan mengkonfirmasi fase logam.

"Studi kami tidak hanya menunjukkan bahwa air metalik memang dapat diproduksi di bumi, tetapi juga mencirikan sifat spektroskopi yang terkait dengan kilau logam emasnya yang indah," kata Seidel.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement