Kamis 29 Jul 2021 16:22 WIB

Varian Delta Menyebar, Kenya Masuki Gelombang Keempat Covid

Varian delta mendominasi kasus Covid-19 di Kenya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Virus Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Menteri Kesehatan Kenya Mutahi Kagwe mengatakan bahwa negara tersebut berada di awal gelombang keempat Covid-19. Penyebaran varian delta menyebabkan peningkatan infeksi di sana.

Kagwe memperingatkan pemerintah daerah memastikan agar fasilitas kesehatan di wilayah mereka masing-masing memiliki tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) dan oksigen yang cukup untuk menangani kasus-kasus baru Covid-19.

Baca Juga

 

“Saya ingin mengimbau kepada pemerintah kabupaten mulai memastikan bahwa ada oksigen yang cukup di setiap kabupaten. Yang terpenting adalah memastikan bahwa tidak hanya oksigen tersedia, tapi oksigen telah disalurkan dengan benar. Kita sudah bisa melihat peningkatan permintaan tempat tidur ICU (dan) kita bisa melihat peningkatan kebutuhan kebutuhan oksigen,” kata Kagwe pada Rabu (28/7), dikutip Anadolu Agency.

Kementerian Kesehatan Kenya mengatakan saat ini varian delta dominan di negara tersebut. Belum lama ini Inggris menyumbangkan 817 ribu dosis vaksin Covid-19 ke Kenya. ”Kenya akan menerima 1.760.000 dosis Pfizer dari Amerika Serikat (AS), 410 ribu dosis AstraZeneca dari Inggris, 235 ribu dosis AstraZeneca dari Yunani dan 55 ribu dosis AstraZeneca dari Latvia sebagai bagian dari sumbangan bilateral,” Kagwe.

Saat ini tingkat positif di Kenya mencapai 18 persen. Sejauh ini, negara tersebut sudah mencatatkan 200 ribu kasus dengan korban meninggal mencapai 3.895 jiwa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement