Kamis 29 Jul 2021 14:17 WIB

Satgas: Penanganan COVID-19 Hulu ke Hilir Harus Terintegrasi

Pelaksana PPKM di sektor hulu harus menjadi ujung tombak dalam pengendalian COVID-19.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito (kiri memakai rompi) memberi arahan saat melakukan peninjauan tempat isolasi terpusat (isoter) GOR Gelarsena, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (28/7).
Foto: Ignatius Toto Satrio/BNPB
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito (kiri memakai rompi) memberi arahan saat melakukan peninjauan tempat isolasi terpusat (isoter) GOR Gelarsena, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito mengingatkan bahwa penanganan COVID-19 harus terintegrasi dari hulu sampai ke hilir untuk dapat berjalan dengan optimal. "Antara penanganan di hulu dan di hilir ini harus kolaboratif. Harus menjadi satu rangkaian penanganan COVID-19 yang terintegrasi dengan baik," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ganip dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (29/7).

Ia mengatakan untuk mengimplementasikan hal tersebut maka pelaksana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang berada di sektor hulu harus menjadi ujung tombak dalam pengendalian COVID-19. Hal itu bisa dicapai dengan melakukan empat fungsi mulai dari pencegahan, pembinaan, pengamanan dan dukungan.

Baca Juga

"Hulu harus menjadi garda terdepan. Harus dilakukan oleh Posko PPKM Mikro di tingkat desa dan kelurahan, yang melaksanakan empat fungsi, yakni fungsi pencegahan, fungsi pembinaan, fungsi pengamanan dan fungsi dukungan," katanya.

Untuk memastikan implementasi tersebut, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu telah melakukan kunjungan ke posko PPKM Mikro dan tempat isolasi terpusat di Klaten, Jawa Tengah. Melalui rangkaian kegiatan peninjauan Posko PPKM Mikro dan tempat isolasi terpusat di GOR Gelarsena, Ganip ingin memastikan bahwa pengendalian COVID-19 di hulu dan di hilir dapat berjalan optimal dan kolaboratif.

 

Dari hasil evaluasi pada kunjungan di Posko PPKM Mikro Desa Kemudo di Klaten, Ganip menilai bahwa empat fungsi posko telah dilaksanakan secara optimal. Menurut catatan yang diterima satgas, wilayah desa tersebut sebelumnya memiliki angka kasus aktif COVID-19 hingga 200 orang. Namun saat ini, sudah menurun menjadi 16 kasus.

Dia yakin bahwa hal itu juga menjadi indikator keberhasilan dari empat fungsi posko PPKM Mikro yang dijalankan dengan baik. Dalam kesempatan itu Ganip kembali mengingatkan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan. 

Sebab, pembawa atau perantara virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 adalah manusia. Dia juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada manusia yang kebal terhadap COVID-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement