Rabu 28 Jul 2021 11:28 WIB

Stok Vaksin Covid-19 di Jawa Timur Menipis

Banyak Puskesmas Jatim berhenti sementara menggelar vaksinasi karena stok kosong

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pekerja di pabrik kawasan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (24/7/2021).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pekerja di pabrik kawasan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (24/7/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Staf Ahli Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr. Makhyan Jibril Al- Farabi mengungkapkan, secara keseluruhan stok vaksin di Jatim masih ada sekitar 1.067.965 dosis. Namun demikian, ia mengakui di beberapa daerah, stok vaksin mulai menipis. Akibatnya, banyak Puskesmas yang berhenti sementara menggelar vaksinasi karena stok vaksinnya kosong

"Memang ada beberapa kota kabupaten yang stoknya sudah menipis, sehingga belum dikirim ke Puskesmas masing-masing," ujarnya, Rabu (28/7). 

Baca Juga

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, per 26 Juli 2021, Kota Blitar dan Kota Pasuruan menjadi daerah yang sama sekali tak punya stok atau nol dosis vaksin. Sementara Banyuwangi menjadi daerah yang memiliki stok vaksin terbanyak, yakni 265 ribu dosis.

Jibril berpendapat, menipisnya stok vaksin merupakan pertanda baik. Artinya, kata dia, program vaksinasi Covid-19 berjalan dengan cepat dan banyak masyarakat yang antusias untuk mendapatkan jatah vaksin. Ia menyebut selama PPKM, Jatim melakukan vaksinasi kepada 2.441.662 orang. 

"Jatim telah memvaksin 2.441.662 penduduk hanya dalam 20 hari (PPKM Darurat). Padahal sebelumnya untuk vaksinasi 2,4 juta orang butuh 2 bulanan," ujarnya. 

Jibril pun mengingatkan masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan stok vaksin yang ada. Karena Pemprov Jatim akan terus berupaya memenuhi kebutuhan. Pemprov Jatim bahkan diakuinya telah mendistribusikan kembali 506.500 ribu dosis Vaksin AstraZeneca ke kabupaten/kota. Pihaknya saat ini juga sedang menunggu penyaluran dosis vaksin tambahan dari pemerintah pusat. 

"Kami juga nunggu supaya pengiriman selanjutnya lebih cepat dan banyak, mengingat antusiasme masyarakat untuk vaksinasi naik drastis," kata Jibril.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement