Rabu 28 Jul 2021 04:16 WIB

Tim Mitigasi IDI: Kasus Covid di Luar Jawa Mulai Meningkat

Kenaikan permintaan oksigen di daerah jadi salah satu indikator kenaikan kasus Covid.

Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi, (kanan).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi, (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menyebutkan, meski kasus Covid-19 telah mengalami penurunan di Pulau Jawa, terjadi peningkatan di beberapa wilayah di luar Pulau Jawa. Kenaikan permintaan oksigen di daerah menjadi salah satu indikator.

"Memang kalau kita lihat turunnya kasus ini bukan hanya di Jakarta, kami dapat laporan turunnya kasus ini juga ada di wilayah di Semarang, Kudus, Pati, Rembang turun," kata Adib dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa (27/7).

Baca Juga

Adib memberi contoh bagaimana tingkat ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Semarang mengalami penurunan yang sempat terisi 92 persen, kini berada di kisaran 66 persen. Sementara di Jakarta, BOR menjadi 76 persen dengan BOR ICU menjadi 85 persen.

IDI juga mendapatkan laporan penurunan BOR di Bekasi dan Tangerang, meski masih ada daerah yang mengalami peningkatan, seperti di Yogyakarta dan Surakarta. Meski BOR di beberapa wilayah di Pulau Jawa mengalami penurunan, dia memperingatkan terjadi peningkatan kasus di luar wilayah Pulau Jawa.

"Sudah melangkah pada peningkatan kasus di luar Jawa, seperti Jambi, Palembang (di Sumatera Selatan) kemudian Kalimantan Selatan kemudian Kendari (di Sulawesi Tenggara). Itu sekarang juga sudah ada peningkatan kasus beberapa yang sudah dilaporkan," ujarnya.

Adib menjelaskan beberapa indikator telah terjadi peningkatan kasus Covid-19 adalah dengan terjadinya kenaikan permintaan oksigen di wilayah tersebut selama beberapa waktu. Hal itu, katanya, terjadi di Kalimantan Selatan, Jambi dan Sumatera Selatan.

"Dari situ kemudian kita melihat bahwa sekarang ini sudah mulai meluas di luar Jawa," demikian kata Adib.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement