Selasa 27 Jul 2021 22:05 WIB

Ennahda Bantah Jadikan Ketua Parlemen Tunisia Tahanan Rumah

Pemimpin Ennahda Ghannouchi saat ini tengah mengadakan serangkaian pertemuan.

Pemimpin partai Islam Tunisia al-Nahda, Rashed Ghannouchi
Pemimpin partai Islam Tunisia al-Nahda, Rashed Ghannouchi

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS --- Gerakan Ennahda Tunisia membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka telah menempatkan pemimpinnya dan Ketua Parlemen Rached Ghannouchi di bawah tahanan rumah. Mereka pun menegaskan bahwa Ghannouchi saat ini tengah mengadakan serangkaian pertemuan.

"Ennahda membantah semua berita palsu yang beredar tentang larangan perjalanan untuk Ketua Parlemen dan pemimpin partai Ghannouchi dan menempatkannya di bawah tahanan rumah," kata gerakan itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Pada Minggu, Presiden Tunisia Kais Saied menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Hichem Mechichi, membekukan parlemen, dan mengambil alih otoritas eksekutif dengan bantuan perdana menteri baru.

Saied juga menangguhkan kekebalan semua anggota parlemen dan mengambil alih kantor kejaksaan.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/gerakan-ennahda-bantah-jadikan-ketua-parlemen-tunisia-tahanan-rumah-/2315751.

Ghannouchi menyebut langkah Saied sebagai "kudeta" atas Konstitusi Tunisia, revolusi dan kebebasan di negara itu.

Tunisia telah jatuh dalam krisis politik sejak 16 Januari, ketika Mechichi mengumumkan perombakan kabinet tetapi Saied menolak untuk mengadakan upacara pelantikan menteri baru.

Tunisia dipandang sebagai satu-satunya negara yang berhasil melakukan transisi demokrasi di antara sekelompok negara Arab yang menyaksikan revolusi rakyat untuk menggulingkan rezim yang berkuasa, termasuk Mesir, Libya dan Yaman.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement