Selasa 27 Jul 2021 17:42 WIB

Kebutuhan Oksigen RSUD Ulin Banjarmasin 800 Tabung per Hari

Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Ulin ada 184 orang, dan terus bertambah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Foto: Dok Pemprov Kalsel
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kebutuhan oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), kini mencapai 800 tabung per hari. Hal itu seiring dengan meningkatnya pasien Covid-19 di Kota Banjarmasin.

Direktur RSUD Ulin, dr Suciati mengatakan, saat ini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Ulin ada 184 orang. "Dengan jumlah pasien Covid-19  sebanyak itu, maka kebutuhan oksigen di RSUD Ulin menjadi sebanyak 800 tabung oksigen per hari," katanya saat penyerahan bantuan ISO Tank Mobile berkapasitas 20 ton di RSUD Ulin, Kota Banjarmasin, Selasa (27/7).

RSUD Ulin merupakan rumah sakit rujukan pasien Covid-19 dari seluruh daerah di Kalsel, yang tidak mampu lagi ditangani di RS daerah. Memenuhui kebutuhan oksigen yang meningkat drastis tersebut, Pemprov Kalsel kini berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai daerah, seperti dengan Surabaya, Jakarta, Palembang dan Kabupaten Konawe.

Kerja sama tersebut, untuk memastikan ketersediaan kebutuhan oksigen di Kalimantan Selatan dapat teratasi. Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA mengatakan, pihaknya terus bergerak cepat mengatasi keterbatasan oksigen untuk pasien Covid-19.

Hal itu menyusul permintaan RS maupun masyarakat yang membutuhkan ketersediaan oksigen di masa pandemi Covid-19. "Upaya yang dilakukan Pemprov Kalsel adalah mencari bantuan pemasok oksigen ke seluruh penjuru negeri," kata Safrizal.

Menurut dia, saat ini, Kalsel mempunyai tiga pemasok oksigen. Namun pasokan reguler dari tiga perusahaan di Kalsel tersebut, baru bisa mencukupi kebutuhan saat ini. Sehingga perlu antisipasi dengan mencari pemasok baru.

"Pasokan reguler kita cukup, tidak lebih, tinggal mengatur distribusi jangan satu tempat lebih banyak sementara kebutuhanya sedikit. Selain itu, kami juga mencari tambahan dari luar daerah untuk menambah kemampuan kita," kata Safrizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement