Selasa 27 Jul 2021 15:38 WIB

487 Pelaku UMKM di Objek Wisata Dapat Bantuan Sembako

Bantuan diserahkan guna meringankan beban kebutuhan hidup para pelaku UMKM.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Bantuan paket sembako (ilustrasi).
Foto: Antara/Jojon
Bantuan paket sembako (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memberi perhatian pada para pelaku UMKM yang selama ini menggantungkan kebutuhan hidupnya pada kunjungan wisatawan. Hal ini menyusul kebijakan penerapan PPKM yang mengharuskan seluruh objek wisata di wilayah setempat ditutup sejak 3 Juli 2021 silam.

Terkait hal ini, pemkab telah menyalurkan berbagai bantuan pada warga terdampak Covid 19. Antara lain berupa bantuan sembako yang diberikan pada pelaku UMKM di berbagai objek wisata. ''Seluruhnya ada 487 pelaku UMKM yang mendapat bantuan sembako,'' jelas Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Selasa (27/7).

Menurutnya, bantuan diserahkan guna meringankan beban kebutuhan hidup para pelaku UMKM yang terdampak kebijakan penanganan Covid-19. ''Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan bisa sedikit meringankan beban para pelaku UMKM di Purbalingga,'' ujarnya.

Penerima bantuan antara lain kelompok UMKM di objek wisata Purbasari Pancuran Mas, Lembah Asri, Wisata Tirta Pangrenan Tlahab Kidul, Bendungan Slinga Park, Objek Wisata Siregol Superland, Owabong, Goa Lawa, Taman Kota Usman Janatin.

Kemudian, Objek Wisata Rainbow Garden, Sefa Garden, Monumen Tempat Lahir Soedirman, dan berbagai objek wisata lainnya. Direktur Objek Wisata Purbasari Pancuranmas, H Junjung, dalam acara penyerahan bantuan tersebut menyampaikan terima kasih pada Pemkab Purbalingga.

''Semoga bantuan ini bisa menjadi obat bagi teman teman. Semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga kita bisa beraktivitas seperti sedia kala,'' katanya.

Sejak pembatasan aktivitas masyarakat dilaksanakan, TWP Purbasari Pancuranmas di Desa Purbayasa Kecamatan Padamara, sudah tutup sementara mulai 21 Juni lalu. ''Namun karena ini merupakan objek wisata edukasi dengan banyak satwa, kami tetap memekerjakan karyawan untuk memelihara satwa tersebut," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement