Selasa 27 Jul 2021 13:55 WIB

Holding BUMN Pariwisata Masuki Tahap Finalisasi

PT Survei Udara Penas (Persero) akan menjadi induk holding BUMN pariwisata.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Sembilan anak usaha BUMN  pariwisata menandatangani MoU tentang kerja sama usaha pada subklaster customer experience untuk memberikan layanan yang terintegrasi berbasis teknologi informasi.
Foto: Tangkapan Layar
Sembilan anak usaha BUMN pariwisata menandatangani MoU tentang kerja sama usaha pada subklaster customer experience untuk memberikan layanan yang terintegrasi berbasis teknologi informasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Project Management Office (PMO) holding BUMN pariwisata dan pendukung Edwin Hidayat Abdullah mengatakan pembentukan BUMN holding pariwisata dan pendukung saat ini sedang dalam tahap finalisasi. Edwin menyampaikan PT Survei Udara Penas (Persero) akan menjadi induk holding yang mana saat ini nama perusahaan tersebut dalam proses berganti nama menjadi PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero).

Edwin mengatakan penandatanganan nota kesepahaman sembilan anak usaha BUMN  pariwisata tentang kerja sama usaha pada subklaster customer experience untuk memberikan layanan yang terintegrasi berbasis teknologi informasi merupakan bagian menuju proses pembentukan holding BUMN pariwisata dan pendukung. 

"Holding merupakan inisiatif Menteri BUMN sebagai pemegang saham dan nota kesepahaman yang ditandatangani merupakan tindak lanjut dari pembentukan holding," ujar Edwin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (27/7).

Edwin menyampaikan kolaborasi sembilan anak usaha BUMN pariwisata dan pendukung dalam memberikan layanan terintegrasi terdiri atas anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero) yakni PT Angkasa Pura Suports, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Logistik; anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero) yakni PT Angkasa Pura Solusi, PT Gapura Angkasa, PT Angkasa Pura Kargo, dan PT Angkasa Pura Propertindo; anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) seperti PT Aero Systems Indonesia dan PT Aerojasa Cargo.

Edwin menyampaikan sembilan perusahaan ini akan membahas mengenai layanan terintegrasi yang sebagian besar diberikan di bandara. "Layanan terintegrasi ini mencakup Personal Assistance di bandara, lalu Baggage Delivery, Parkir Inap, Lounge, layanan terkait Hospitality seperti hotel. Layanan terintegrasi ini akan diberikan dengan berbasis teknologi informasi," ucap Edwin.

Melalui layanan terintegrasi yang berbasis teknologi informasi, Edwin berharap layanan di bandara dapat semakin baik dan lancar di tengah pandemi, calon penumpang pesawat bisa merencanakan optimal layanan apa saja yang dibutuhkan, kemudian juga memperkecil potensi antrean di terminal penumpang, memperluas layanan touchless, sehingga hal-hal tersebut bisa berdampak pada semakin ketatnya protokol kesehatan di sektor penerbangan nasional.

Menurut Edwin, layanan terintegrasi berbasis teknologi informasi yang nantinya dihadirkan sembilan perusahaan itu mencakup Personal Assistance di bandara, lalu Baggage Delivery, Parkir Inap, Lounge, dan layanan terkait Hospitality seperti hotel.

Edwin menilai calon penumpang pesawat dapat lebih mudah mendapatkan layanan, misalnya cukup dengan satu langkah pemesanan maka pelaku perjalanan bisa mereservasi parkir inap di bandara AP II, kemudian mendapat asistensi personal dan lounge di bandara AP II, kemudian menginap di hotel yang dikelola AP I, serta mendapatkan jasa pengiriman bagasi dari Garuda Indonesia. Di samping itu, layanan terintegrasi ini diharapkan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata pascapandemi.

"Ini akan memberikan seamless journey experience bagi penumpang pesawat terlebih bagi mereka yang bertujuan berwisata pasca pandemi serta meningkatkan customer experience, sekaligus memperkuat protokol kesehatan," kata Edwin.

Edwin mengharapkan layanan ini juga dapat meningkatkan daya saing sektor penerbangan dan pariwisata di Indonesia. Edwin mengatakan holding pariwisata dan lendukung akan beranggotakan tujuh perusahaan yakni PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), PT Sarinah (Persero) dan PT PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement