Selasa 27 Jul 2021 11:29 WIB

Piala Asia Batal, Timnas Basket Absen di IBL 2022

semua pemain akan kami kembalikan ke klub

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Manajer timnas basket putra Indonesia Maulana Fareza Tamrella.
Foto: DOK ADHYN17
Manajer timnas basket putra Indonesia Maulana Fareza Tamrella.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim nasional Indonesia yang dipersiapkan untuk FIBA Asia Cup 2021 dipastikan tidak akan tampil dalam Kompetisi IBL 2022. Musim IBL 2020 lalu tim nasional dengan bendera Indonesia Patriots tampil dan memanfaatkan kompetisi sebagai ajang uji coba.

“Kali ini kami putuskan tidak berpartisipasi dalam IBL 2022, semua pemain akan kami kembalikan ke klub,” kata manajer tim nasional Indonesia, Maulana Fareza Tamrella, dalam jumpa wartawan secara virtual di Jakarta, Senin (26/7).

Manajer tim nasional junior, Wahyu Gunarto, mengaku akan mempertimbangkan untuk menampilkan tim nasional muda tersebut pada kompetisi IBL 2020 nanti.

“Musim lalu, penampilan timnas muda dengan bendera Indonesia Patriots cukup menggembirakan dan menambah kepercayaan para pemain muda untuk ikut serta dalam kompetisi bola basket professional,” kata Wahyu.

Penundaan pelaksanaan FIBA Asia Cup 2021 yang semula dijadwalkan bulan Agustus terpaksa diundur hingga Juni tahun depan. Ini membuat timnas Indonesia harus melakukan penyesuaian program.

“Para pemain sudah kami kembalikan kepada klub masing-masing. Dua pemain naturalisasi, Marques Bolden dan Lester Prosper serta pelatih Rajko Toroman, malam ini kembali ke negara mereka. Hanya dua pemain muda Dame Diagne dan Serigne Modou Kane masih berlatih di sini dan melakukan sekolah online,” jelas Mocha, sapaan Maulana.

Terkait kondisi yang terjadi, salah satu pemain naturalisasi, Brandon Jawato, akan berusaha untuk menjaga kondisi secara baik. Saat ini, dia mengaku sudah melakukan kontrak dengan sebuah klub di Indonesia. “Marques (Bolden) rencananya melakukan performa audisi pada sebuah klub NBA,” tuturnya.

Kualifikasi Piala Dunia 2023

Sementara itu untuk ajang terdekat yang akan diikuti oleh timnas Indonesia adalah Kualifikasi FIBA World Cup 2023. Untuk window pertama direncanakan berlangsung pada bulan November mendatang. “Walaupun kita menjadi tuan rumah bersama Jepang dan Filipina, tetapi kami bertiga tetap harus mengikuti kualifikasi,” kata Mocha.

Terkait dengan persiapan menatapa Piala Dunia FIBA 2023, Mocha mengatakan saat ini timnas basket putra sudah memiliki dua opsi untuk bisa lolos ke putaran final. Opsi pertama dengan menempati peringkat delapan besar FIBA Asia 2021 yang pelaksanaannya diundur Juli tahun depan. Kedua melalui jalur kualifikasi FIBA Worldwide Cup 2023.

Mocha menyatakan seperti halnya Cina saat menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2019 juga mengikuti kualifikasi. "Selain melalui jalur FIBA Asia Cup 2021. Indonesia, Jepang dan Filipina juga harus ikut kualifikasi dunia agar bisa tampil di kejuaraan basket paling bergengsi tersebut."

Lebih lanjut Mocha mengatakan uUntuk jalur kualifikasi FIBA World Cup 2023 rencananya ada enam windows. Untuk kualifikasi windows pertama rencananya digelar pada November 2021. Untuk lawan, kata dia, waktu pelaksanaan dan jadwal masih menunggu perkembangan dari FIBA selaku organisasi basket tertinggi dunia.

"Jadi kita akan panggil kembali pemain Timnas pada bulan Oktober 2021 untuk windows pertama kualifikasi FIBA World Cup 2023. Materinya masih yang kemarin ikut Pelatnas. Karena dalam rentang waktu saat ini hingga Oktober belum ada ajang yang dijadikan penilaian. Karena IBL baru akan dimulai Januari 2022,” kata Mocha.

Saat ini semua penggawa timnas setelah menjalani tes usap sudah di kembalikan kepada klub-klubnya. "Sudah kita kembalikan semua pemain timnas ke klub masing-masing. Mereka akan mengikuti program klubnya,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement