Selasa 27 Jul 2021 11:04 WIB

Kasus Covid-19 di Bandara Nanjing China Meluas

Penyebaran kasus Covid-19 di Bandara Nanjing diduga karena varian Delta

Red: Nur Aini
Bendera China. Kasus infeksi Covid-19 yang pertama kali ditemukan di kalangan pekerja Bandara Internasional Lukou, Kota Nanjing, sejak Rabu (21/7), kini mulai menyebar ke beberapa provinsi lain di China.
Foto: ABC News
Bendera China. Kasus infeksi Covid-19 yang pertama kali ditemukan di kalangan pekerja Bandara Internasional Lukou, Kota Nanjing, sejak Rabu (21/7), kini mulai menyebar ke beberapa provinsi lain di China.

REPUBLIKA.CO.ID, NANJING -- Kasus infeksi Covid-19 yang pertama kali ditemukan di kalangan pekerja Bandara Internasional Lukou, Kota Nanjing, sejak Rabu (21/7), kini mulai menyebar ke beberapa provinsi lain di China.

Beberapa pakar menyebutkan kasus itu kemungkinan besar disebabkan oleh varian Delta. Namun, otoritas kesehatan di Nanjing masih melakukan analisis lebih lanjut, sebagaimana diberitakan media China, Selasa (27/7).

Baca Juga

Di Zhuhai, Provinsi Guangdong, Senin (26/7), ditemukan satu kasus tanpa gejala yang berkaitan dengan kasus di Bandara Lukou yang berada di ibu kota Provinsi Jiangsu tersebut. Media setempat melaporkan bahwa orang tanpa gejala itu merupakan penumpang pesawat dari Bandara Lukou menuju Bandara Zhuhai pada Senin (19/7). Penumpang tersebut langsung dikarantina di hotel setelah hasil tes PCR menunjukkan hasil positif.

Sebelum merambah ke Zhuhai, kasus yang berawal dari Nanjing itu juga menyebar ke Zhongshan di Guangdong, Mianyang di Sichuan, Hexian, dan Wuhu diAnhui, Suqian di Jiangsu, dan Shenyang di Liaoning, seperti dilaporkan media penyiaran China, CCTV. Jika pada Rabu (21/7) kasus positif di Nanjing sebanyak 17, maka pada Ahad (25/7) bertambah 75 kasus positif.

Pemerintah Kota Nanjing telah menetapkan kebijakan ketat terhadap pergerakan warganya mulai Senin (26/7). Belum diketahui secara pasti sampai kapan wabah terbaru yang melanda China itu akan teratasi. Terlalu dini untuk memprediksi kapan kasus baru ini bisa dikendalikan, kata seorang imonolog seperti dikutip Global Times. Namun, kasus yang baru-baru ini terjadi di Provinsi Guangdong dan Provinsi Yunnan bisa dikendalikan dalam waktu dua pekan hingga sebulan.

Otoritas kesehatan di China telah menetapkan beberapa zona berisiko, mulai ringan hingga berat, begitu ada kasus baru. Setiap ada kasus baru selalu diikuti oleh tes PCR secara massal. Sampai saat ini vaksinasi Covid-19 di China sudah mendekati 100 persen dari total jumlah penduduk sekitar 1,4 miliar jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement