Senin 26 Jul 2021 06:46 WIB

Tugu Pamulang Sebaiknya Direvitalisasi, Bukan Dibongkar

Wagub Banten minta Tugu Pamulang dibongkar, tapi sampai saat ini masih berdiri kokoh.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota DPRD Provinsi Banten dari Dapil Kota Tangsel II, Maretta Dian Arthanti.
Foto: Dok pribadi
Anggota DPRD Provinsi Banten dari Dapil Kota Tangsel II, Maretta Dian Arthanti.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Rencana pembongkaran Tugu Pamulang yang disampaikan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy masih belum terealisasi. Gagasan pembongkaran itu muncul usai Tugu Pamulang menjadi bahan lulu-lucuan warganet akibat desain dan bangunan yang berdiri sekarang sangat berbeda jauh.

Hanya saja, legislator justru meminta bangunan yang digadang-gadang jadi ikon Kota Tangsel itu direvitalisasi saja, bukan dibongkar. Anggota Komisi II DPRD Provinsi Banten, Maretta Dian Arthanti mengatakan, alasan Tugu Tangsel tidak perlu dibongkar, lantaran bisa mubazir.

Lagi pula, sambung dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sejak April 2021, mewacanakan untuk membongkarnya. Namun, hingga saat ini, Tugu Pamulang masih berdiri kokoh di Bundaran Jalan Siliwangi, Pamulang, Kecamatan Ciputat.

"Kalau kita melihat progresnya sebenarnya apa yang menjadi desain awal itu tidak sia-sia karena kan duit sudah dikeluarkan. Itu kan bisa disempurnakan lagi saja desainnya, jangan sampai mubazir," kata anggota dewan Dapil Kota Tangsel tersebut saat dihubungi Republika, Ahad (25/7).

 

Pembangunan Tugu Pamulang dimulai pada 2018 dengan menggunakan APBD tahun 2017 sebesar Rp 300 juta, berdasarkan data Dinas PUPR Banten. Selanjutnya, disediakan anggaran revitalisasi sebesar Rp 200 juta pada 2019. Namun, hal itu belum terealisasi.

Pada 2020, rencana revitalisasi Tugu Pamulang akan dilakukan. Sayangnya, anggaran terkena refokusing akibat datangnya pandemi Covid-19.

Maretta mengaku, memaklumi kondisi pengalihan anggaran infrastruktur untuk penanganan pandemi, termasuk alokasiuntuk revitalisasi Tugu Pamulang. Meski begitu, dia mendorong nantinya pembangunan bakal dilanjutkan saat kondisi pandemi melandai.

Pasalnya, menurut pengamatannya, pembangunan Tugu Pamulang yang sesuai dengan harapan terbilang terlunta-lunta. Revitalisasi yang diharapkan, lanjut dia, adalah desain yang dibuat Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel yang bisa lebih merepresentasikan kota tersebut.

"Yang memang layak, sesuai dengan landmark Tangsel. Jadi teruskan saja direvitalisasi, dengan memanfaatkan yang sudah ada tapi tetap sesuai dengan harapan masyarakat," terang politikus PSI tersebut.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memerintahkan Dinas PUPR untuk membongkar Tugu Pamulang usai menuai kritikan publik lantaran bentuknya berbeda dengan rancangan desainnya.

"Saya sudah perintahkan bongkar, daripada jadi permasalahan di masyarakat. Bongkar dulu, nanti kalau anggaran sudah siap, baru kita bangun," ujar Andika di Kota Tangsel pada Kamis (15/4).

Andika mengatakan, usai dibongkar, nantinya tugu dibangun sesuai dengan desain yang sudah direvisi, seperti gambar yang sempat viral di jagat maya. Desain perubahan tersebut merupakan usulan Pemkot Tangsel yang bentuknya lebih artistik dan menggambarkan ikon wilayah di Tangsel.

Tidak seperti desain awal yang saat ini, kata dia, yang terlihat di Tugu Pamulang hanya berupa tiang melingkar dan kubah berwarna putih polos. Pantauan Republika di lokasi, Tugu Pamulang masih berdiri kokoh. Rencana pembongkaran usai Tugu Pamulang menjadi bahan olok-olok warganet, akhirnya berlalu begitu saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement