Ahad 25 Jul 2021 00:20 WIB

Kondisi Ustaz Yusuf Mansur Semakin Membaik

Ustaz Yusuf Mansur mendapatkan transfusi darah dari orang-orang yang dipilih.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Ustaz Yusuf Mansur.
Foto: Dok PPPA Daarul Quran
Ustaz Yusuf Mansur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yusuf Mansur sempat dikabarkan meninggal dunia oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Ustaz YM memang benar dilarikan ke rumah sakit pusat angkatan darat (RSPAD) Gatot Subroto, namun bukan karena Covid-19 ataupun azab seperti yang dituduhkan, melainkan karena anemia.

"Alhmdulilah beliau kondisinya terus membaik, HB nya mulai membaik," ujar Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an Abdul Ghofur kepada Republika.co.id, Sabtu (24/7).  

Baca Juga

Ustaz YM dilarikan ke RSPAD pada Rabu (21/7). Sesampainya di RSPD, Ustaz YM menjalani sejumlah pemeriksaan, termasuk USG perutnya.

Seperti yang diunggah dalam akun Instagram-nya, Ustaz YM mengatakan bahwa kondisinya baik. Hanya saja, dalam unggahannya itu, YM mengatakan bahwa kadar hemoglobinnya rendah sehingga harus segera melakukan transfusi darah.

"Pagi ini 21 juni 2021 HB saya dengan izin Allah masih ada 5, rendah sangat tapi masih hidup, eritrosit rendah, zat besi juga rendah," ujar Ustaz YM.

Ia mengaku beruntung, disaat kondisinya yang drop, dokter dan perawat di RSPAD dengan sigap membantunya. Pihak RS pun, ujarnya mempersilahkan Ustaz YM untuk mendapatkan transfusi darah dari siapapun yang diinginkannya, meskipun stok darah di RS tersedia.

"Banyak darah yang siap namun pihak RSPAD mempersilahkan saya memilih, dan mengupayakan darah siapa yang mau dimasukkan ke dalam tubuh saya, jadi satu dengan darah saya. Di sinilah saya melihat keagungan Allah," ungkapnya.

Sebagai hamba yang tak luput dari salah dan dosa, Ustaz YM mengaku sangat beruntung mendapatkan transfusi darah dari para penghafal Alquran. Ustaz YM berharap, darah para penghafal Quran ini membawa perubahan yang lebih baik dalam dirinya.

"Darah orang-orang baik tentu jadi sesuatu yang berpengaruh dalam diri saya. sebab pasti ada sel memorinya, ada rekam jejaknya, rekam jejak beliau yang soleh ini, mudah-mudahan menjadikan saya hambah Allah yang diampuni dan lebih baik lagi," pintanya.

Mereka yang mendonorkan darahnya ini, di antaranya Syekh Khannas asal Damaskus, Syria. Seorang ulama Quran yang telah menghafal seluruh isi Alquran sejak usia 10 tahun dan diusianya yang masih amat belia, 14 tahun, sudah menjadi ulama Quran.

Kemudian, Syekh Baleid Hamidi asal Maroko. Ia merupakan seorang penulis kaligrafi Alquran, dan banyak menulis mushaf Alquran dengan tangannya. Ketiga adalah Syekh Salim Sumla asal Yaman, yang sanadnya juga nyambung sampai Rosulullah. Ia juga dari remaja sudah menjadi guru Quran di negaranya.

Terakhir adalah Ustaz Tarmizi, salah satu pemimpin di Darul Quran yang mengamalkan puasa daud sejak remaja. Ustaz YM mengaku tahu persis bagaimana Tarmizi menjaga rezekinya dari rezeki haram. "Pernah dulu 2008 saya kasih uang sebagai hadiah karena mau lebaran, ustaz Tarmizi berbeda dari yang lain, ini uang apaan kyai? dia tidak mau kalau asal uang ini uang sedekah atau uang ga jelas. luar biasa. alhamdulillah," kata Ustaz YM di channel YouTube-nya.

"Saya sering bilang bahwa orang yang menghafalkan Alquran darah dan dagingnya akan bercampur dengan Alquran," kata YM.

Hal ini ungkapnya, sebagaimana yang disabdakan Rosulullah SAW, bahwa, jika menghafal quran sejak kecil maka darah dan dagingnya menyatu dengan Quran.  "Karena itu salah satu alasan kami mendirikan Daarul Quran, pesantren tahfiz modern, adalah agar anak-anak Indonesia dan dunia menyatu dengan Alquran jasmani dan rohani," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement