Jumat 23 Jul 2021 05:20 WIB

Keadaan Roh Setelah Mati Menurut Ibnu Rusyd

Ibnu Rusyd berpendapat masalah roh atau nafs adalah urusan Allah SWT.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Keadaan Roh Setelah Mati Menurut Ibnu Rusyd
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Keadaan Roh Setelah Mati Menurut Ibnu Rusyd

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu Rusyd atau Averoes merupakan seorang filsuf Muslim yang banyak dikagumi oleh orang-orang Barat. Ia lahir di Cordova (Spanyol) pada 1126 M dari keluarga yang mempunyai kedudukan di pemerintah.

Terkait dengan roh, Ibnu Rusyd berpendapat masalah roh atau nafs adalah urusan Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang telah difirman oleh Allah dalam  surat al-Israa’ ayat 85.

Baca Juga

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلً

“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” (QS. Al-Isra' Ayat 85).

 

BACA JUGA: Ketika Nabi Hampir Terlambat Subuh

Dalam bukunya yang berjudul Hidup Sesudah Mati, KH Bey Arifin menjelaskan pengetahuan mengenai roh itu hanya dikhususkan Allah bagi para ahli pengetahuan yang betul-betul tinggi dan dalam. Menurut Bey, Ibnu Rusyd berpendapat roh dan nafs itu adalah satu.

Dalam kitabnya yang berjudul At-Tahafut halaman 138, Ibnu Rusyd mengatakan apabila tubuh sudah mati, maka roh meninggalkan tubuh dan masuk atau kembali ke dalam kondisi kerohaniannya, dan di dalam tubuh baru yang bukan terdiri dari benda sehingga tidak dapat dilihat.

Dalam kehidupan di akhirat, menurut Ibnu Rusyd, manusia seluruhnya akan dibangkitkan dan dihidupkan kembali dengan tubuhnya, tetapi bukan tubuh yang dipakai di dalam kehidupan di dunia sekarang ini, melainkan tubuh baru yang sama benar dengan tubuh masing-masing orang yang sekarang ini.

BACA JUGA: Siksaan Terhadap Raja Namrud Penentang Allah

Bery Arifin menjelaskan, pendapat Ibnu Rusyd tersebut didasarkan kepada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang mengatakan apa yang kita dapatkan di akhirat nanti berbeda dengan yang ada di dunia ini, hanya namanya saja yang sama.

Menurut Bey, hal ini membuktikan bahwa kehidupan yang akan datang itu adalah semacam munculnya generasi yang lebih sempurna, lebih indah dari generasi yang ada sekarang ini, dan dalam tata cara penghidupan yang jauh lebih teratur dari kehidupan yang sekarang ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement