Rabu 21 Jul 2021 13:01 WIB

Sempat Kekurangan, Stok Oksigen RS Immanuel Kembali Normal

Stok tersebut dapat digunakan selama satu setengah hingga dua hari.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sempat Kekurangan, Stok Oksigen RS Immanuel Kembali Normal (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Sempat Kekurangan, Stok Oksigen RS Immanuel Kembali Normal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Rumah Sakit Immanuel Bandung sempat mengalami kekurangan oksigen untuk pasien yang dirawat pada Senin (19/7) kemarin. Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama sebab pasokan likuid oksigen dari PT Samator Grup sudah berjalan normal kembali.

Dalam surat yang beredar Senin (19/7) kemarin di media sosial, manajeman Rumah Sakit Immanuel menjelaskan bahwa dalam dua hingga 3 jam akan kehabisan oksigen. Setelah pasokan oksigen habis maka manajemen akan membuka sungkup oksigen dan selang oksigen.

Saat dikonfirmasi, Legal dan Humas Rumah Sakit Immanuel Bandung, Gideon mengatakan pada pukul 01.00 Wib, Selasa (20/7) kemarin sudah tiba 2.5 ton likuid oksigen dari PT Samator Grup. Stok tersebut dapat digunakan selama satu setengah hingga dua hari.

"Saat ini kondisi oksigen sudah normal," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (21/7). Ia menuturkan, stok oksigen yang ada saat ini terus berkurang seiring pemakaian untuk pasien.

Namun Gideon mengatakan dari keterangan penyalur oksigen dipastikan kondisi kekurangan yang sempat terjadi tidak akan terulang kembali. Ia menjelaskan, kekurangan oksigen pada Senin (19/7) kemarin merupakan rentetan atau akumulasi dari pasokan oksigen yang terbatas.

"Sebenarnya semua akumulasi, oksigen menipis diisi tapi diisi gak maksimal kenapa karena permintaan tinggi tapi gak hanya di Immanuel tapi seluruh rumah sakit sehingga memasok harus sama rata," katanya.

Gideon mengatakan kondisi stok yang terbatas membuat penyalur oksigen harus membagi rata oksigen yang ada. Kondisi tersebut menyebabkan pengisian oksigen likuid ke rumah sakit Immanuel menjadi tidak maksimal.

Ia mengatakan, potensi stok kurang masih dapat terjadi namun pihaknya sedang mengupayakan agar peristiwa kekurangan oksigen tidak terulang kembali. Ia pun memastikan pelayanan tetap maksimal dan potensi melepas sungkup dan selang oksigen beberapa waktu lalu tidak terjadi.

Ia mengatakan, kebutuhan oksigen saat ini di rumah sakit mencapai angka tertinggi yaitu 2.010 liter untuk satu hari. Kebutuhan oksigen yang meningkat dan tinggi sebab terdapat pasien Covid-19 yang dirawat mengalami perburukan. Saat ini total pasien Covid-19 yang dirawat sebanyak 69 orang pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement