Selasa 20 Jul 2021 17:31 WIB

Separuh 2021, Penyaluran Pinjaman Akseleran Tumbuh 154%

Akseleran akan ekspansi bisnis ke luar Jawa.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fuji Pratiwi
Fintech Akseleran. Separuh tahun 2021, penyaluran pinjaman Akseleran tumbuh 154 persen.
Foto: akseleran.co.id
Fintech Akseleran. Separuh tahun 2021, penyaluran pinjaman Akseleran tumbuh 154 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyaluran pinjaman peer-to-peer (P2P) lending Akseleran berhasil tumbuh hingga 154 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu (year on year/yoy). Sepanjang periode April hingga Juni tahun ini, Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha lebih dari Rp 400 miliar.

CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan, mengatakan performa positif di kuartal kedua tahun ini melanjutkan pertumbuhan yang terjadi di kuartal pertama. Secara rata-rata bulanan di kuartal kedua ini, penyaluran pinjaman usaha Akseleran selama tiga bulan berturut-turut berhasil melampaui target yang ada dengan realisasi di kisaran Rp 140 miliar hingga Rp 160 miliar.

Baca Juga

"Rekor tertinggi di sepanjang hampir empat tahun terakhir ini terjadi pada Juni yang mencapai sebesar Rp 160 miliar lebih," kata Ivan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (20/7).

Ia menambahkan, momentum pertumbuhan tersebut juga Akseleran jaga dari sisi kualitas pinjaman agar rasio kredit macet (non performing loan/NPL) agar tetap rendah. Akseleran fokus pada setiap usaha yang memiliki arus kas baik dan pembayaran pinjamannya dari invoice financing yang masih mendominasi di Akseleran sebesar 70 persen dari total penyaluran pinjaman usaha secara kumulatif.

Ivan menjelaskan, momentum pertumbuhan Akseleran di sepanjang kuartal kedua tahun ini turut menopang tumbuhnya total penyaluran pinjaman usaha. Selama semester pertama inu, pertumbuhan pinjaman menyentuh 106 persen dibandingkan periode semester pertama 2020. Di sisi lain, Akseleran juga berhasil menekan rasio NPL di akhir semester pertama 2021 di angka 0,09 persen atau membaik dari bulan sebelumnya yang berada di 0,12 persen.

Saat ini lima sektor bisnis usaha yang kami fasilitasi berasal dari UMKM di sektor engineering atau konstruksi, business and consumer services, coal and related energy, retail (online merchant), dan migas.

"Yang tak kalah menggembirakan adalah penyaluran pinjaman usaha Akseleran di luar Jawa pada semester pertama tahun ini berhasil menembus angka Rp 100 miliar lebih atau tumbuh hingga 2,86 kali atau 186 persen dibandingkan pencapaian di periode yang sama tahun 2020," ujar Ivan.

Menurut Ivan, secara kumulatif Akseleran telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 2,68 triliun kepada lebih dari 2.500 peminjam. Akseleran didukung lebih dari 17 institutional lender dan 150 ribu lebih retail (perorangan) lender yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

"Ke depan, kami menargetkan untuk memperluas penyaluran pinjaman di luar Jawa, antara lain di Kalimantan, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara karena daerah-daerah tersebut memiliki banyak proyek di sektor usaha yang menjadi fokus Akseleran," ungkap Ivan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement