Ahad 18 Jul 2021 18:51 WIB

Mengapa Amerika Harus Ekstradisi Fetullah Gulen ke Turki?

Terrlepas masalah Gulen, Turki di bawah Erdogan adalah sekutu dekat Amerika Serikat

Rep: Dilara Zengin, Kasim Ileri/ Red: Elba Damhuri
Fetullah Gulen (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Fetullah Gulen (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Presiden Joe Biden harus melakukan segala upaya untuk mengekstradisi pemimpin kelompok FETO Fetullah Gulen ke Turki, kata seorang pakar yang berbasis di Amerika Serikat kepada Anadolu Agency.

Michael Doran, pakar senior di lembaga think tank Hudson Institute, mengatakan masalah itu adalah "soal keamanan nasional bagi Amerika Serikat".

Dia menekankan bahwa Turki adalah "sekutu yang sangat penting, yang akan menjadi semakin penting dari waktu ke waktu".

"Seseorang memimpin upaya kudeta hingga dibenci oleh semua orang di Turki, baik pemerintah maupun oposisi," lanjut dia, merujuk pada Gulen.

“Sulit bagi AS menjelaskan kepada orang-orang Turki mengapa orang ini tinggal di Pennsylvania. Jadi bagi saya, ini adalah pertanyaan keamanan nasional, dan kita harus melakukan segala upaya,"

Menurut Doran, Departemen Kehakiman mengatakan belum menerima cukup bukti untuk mengekstradisi Gulen.

Namun, Doran bersikeras bahwa dia "akan bekerja sekeras mungkin untuk membantu orang-orang Turki memberikan apa yang mereka butuhkan".

FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, merancang upaya kudeta 15 Juli yang menyebabkan 251 orang tewas dan 2.734 luka-luka.

Ankara juga menuding FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi ke lembaga-lembaga Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan.

Turki memperingati 15 Juli sebagai Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional.

Doran pun mengatakan dia "tidak ragu" bahwa Gulen lah dalang percobaan kudeta itu.

“Dari sudut pandang Amerika, keseluruhan cerita gerakan Gulen seperti fiksi ilmiah, seperti organisasi beraliran sesat," lanjut pakar itu.

Doran mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan anggota FETO dan melihat langsung apa yang mereka kerjakan.

"Saya menyaksikan sendiri bagaimana mereka mengatakan satu hal di depan Anda, tetapi lain hal kepada orang lain," tutur dia.

"Contohnya, ada seorang jurnalis di Washington yang merupakan anggota kelompok itu, tetapi saya tidak tahu. Saya pikir dia adalah kawan saya. Selang beberapa waktu, saya pun sadar bahwa dia menulis hal-hal yang berlawanan dengan apa yang pernah dia sampaikan langsung di depan saya. Awalnya saya sulit percaya karena saya benar-benar menganggapnya sebagai kawan," kata dia lagi.

 

Sumber: https://www.aa.com.tr/id/berita-analisis/as-harus-terus-upayakan-ekstradisi-gulen-ke-turki-/2305591

 

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement