Sabtu 17 Jul 2021 11:25 WIB

Erick: BUMN Siapkan 100 Ribu Paket Isoman Pekan Depan

BUMN koordinasi dengan TNI dan pemda salurkan paket obat isoman.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan paket obat dan vitamin untuk isoman akan segera didistribusikan.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan paket obat dan vitamin untuk isoman akan segera didistribusikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN,) Erick Thohir, menegaskan dukungan holding BUMN farmasi dalam menyediakan paket obat dan vitamin kepada masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman). Erick mengatakan BUMN siap menyalurkan 600 ribu paket isoman untuk wilayah Jawa dan Bali sebanyak 300 ribu paket dan sisanya untuk wilayah di luar Jawa dan Bali.

"Sesuai arahan presiden diputuskan bagaimana negara harus hadir untuk rakyat. Kita kita harus segera pastikan rakyat sembuh dari covid karena itu ketika rakyat mencari obat ya kita harus berikan solusinya," ujar Erick saat wawancara dengan CNN Indonesia pada Jumat (16/7) malam.

Baca Juga

BUMN, ucap Erick, berkoordinasi dengan TNI dan pemda dalam penyaluran paket isoman. Erick mengatakan sudah ada 100 ribu paket isoman yang disediakan pada pekan ini. Untuk tahap pertama, kata Erick, sudah ada permintaan dari berbagai tempat, DKI ada 35 ribu, Jawa Tengah sebanyak 17.200.

"Minggu depan, 22 Juli kita siapkan 100 ribu paket, dan 100 ribu paket lagi pada 30 Juli," ungkap Erick.

 

Kata Erick, BUMN berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan untuk distribusinya melalui puskesmas bekerja sama dengan bidan desa dan babinsa. Masyarakat bisa langsung menghubungi Puskesmas apabila mengalami kendala. Erick menambahkan paket isoman nantinya juga akan disinergikan dengan layanan telemedicine milik Kemenkes.

"Yang penting kepastian obat murah untuk rakyat tersedia dulu," kata Erick.

Erick menjamin obat dan vitamin yang diberikan telah sesuai dengan rekomendasi dokter. Erick menyebut pemerintah juga memberikan jenis obat yang sama kepada seluruh masyarakat yang tengah isoman.

"Obat harus ada persetujaun pihak medis. Kita tidak mungkin, apalagi dengan kondisi sekarang rakyat panik, ada yang bingung, kita harus pastikan obat-obat untuk rskyat sama standarnya untuk siapa pun kalangan yang ada, kita tidak bisa membeda-bedakan," ucap Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement