Kamis 15 Jul 2021 12:52 WIB

Perayaan France's Bastille Day Dibayangi Covid-19

France's Bastille Day tak semeriah biasanya

Jet Patrouille de France terbang di atas jalan Champs-Elysees selama parade Hari Bastille
Foto: dailymail.co.uk
Jet Patrouille de France terbang di atas jalan Champs-Elysees selama parade Hari Bastille

IHRAM.CO.ID, Kemeriahan perayaan France's Bastille Day (Hari Bastile di Prancis) tahun ini berkurang. Peringatan hari penyerbuan penjara Bastile pada 14 Juli 1990 yang merupakan awal Revolusi Prancis akan tak hingar bingar seperti biasanya.

Maka, pada peringatan itu kemarin, tak akan lagi ada raungan pesawat tempur menderu di atas kepala dan pesta tradisional di seluruh negeri. Ancaman ketakutan akan virus Covid-19 membayanginya,

Uninya, di tengah suasana parade tradisional kembali ke Champs-Elysees yang tak semeriah biasanya ada pemandangan yang menyentuh. Ini terjadi karena ada seorang tentara yang ikut parade menggunakan kesempatan sedikit sepi itu untuk melamar pacarnya yang menyaksikannya dari pinggir jalanan berbatu. Prajurit itu di depan tunangannya berlutut dan mencium tangannya.

photo
Keterangan foto: Prajurit Prancis melamar tunangannya di tengah suasana parade Hari Bastille. - (Dailymail.co.uk)

Memang kemeriahan ini berkurang karena ketakutan akan virus Covid-19 masih menghantui rakyat Prancis. Meski begitu pemerintah Prancis memutuskan untuk tetap melanjutkan parade dengan sejumlah pengaturan. Bahkan ini juga dipakai sebagai bagian dari upaya yang lebih luas Prancis untuk kembali ke aktivitas pra-pandemi.

Maka, pawai tahunan di bawah langit kelabu dan hujan rintik-rintik kali ini merupakan versi kecil dari acara yang biasa. Kini, misalnya hanya 10.000 orang dizinkan berada di tribun menonton parade, bukan 25.000 oang seperti biasanya.

 

photo
Keterangan foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) dan Kepala Staf Angkatan Darat Prancis Jenderal Francois Lecointre (kanan) berdiri di mobil komando selama parade militer perayaan Hari Bastille. - (dailymail.co.uk)
 
Meski kemeriahan berkurang, Presiden Prancis Emmanuel Macron tetap memimpin parade peringatan dengan antusiasa. Di datang bersama bunyi ratusan tapal kuda sembari diringi musik militer. Dia datang bersama pasukan berseragam.
 
Maka, sorakan kemudian muncul dari penonton sipil, terlebih ketika Macron melewati restoran, butik mewah, dan bioskop yang tutup selama satu setengah tahun terakhir.
 
Seperti dilansir Dailay.co.uk, Meski dibalik masih adanya sisa kemegahan itu, publik Prancis tidak semua mendukung keberadaan Macron. Dan ini terkait penanganannya terhadap pandemi. Misalnya, beberapa pemilik kafe, pekerja rumah sakit, dan orang tua menentang keputusannya pada pekan  ini yang mewajibkan semua petugas kesehatan Prancis untuk divaksinasi.
 
Mereka juga menetang adanya izin khusus COVID untuk siapa pun yang berusia di atas 12 tahun yang pergi ke restoran. Selain itu banyak dokter dan ilmuwan Prancis mendesak tindakan lebih keras untuk menahan virus.
 
Penyelenggara acara perayaan Hari Bastillle menjulukinya acara ini sebagai 'Hari Bastille yang optimis'. Tujuannya untuk 'memenangkan masa depan' dan 'merayakan Prancis yang berdiri bersama di belakang tiga warna (bendera kebangsaan Prancis) untuk keluar dari pandemi.
 
Namun, ada pihak yang sangat dihormati pada parade ini. Mereka adalah petugas medis militer yang telah mengirim vaksin ke wilayah luar negeri Prancis, merawat pasien virus atau membantu memerangi pandemi.
 
photo
Keterangan foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron berdiri di mobil komando dan meninjau pasukan saat parade Hari Bastille di atas jalan Champs-Elysees, Paris Rabu (14/7). Prancis merayakan hari libur nasionalnya dengan parade ribuan tentara berbaris dan pesta tradisional di seluruh negeri, setelah pada tahun lalu acara dikurangi karena Covid-19. (AP Photo/Michel Euler, Pool) - (Pool AP)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement